Artikel

Budidaya Melon : Langkah Perawatan Awal Menghasilkan Cuan Manis

Budidaya Melon : Langkah Perawatan Awal Menghasilkan Cuan Manis


Angga Syarief / Rabu,17 Mei 2023

Budidaya tanaman melon tidak hanya berbicara melulu soal pemupukan. Meski termasuk kedalam jenis tanaman sulur dimana karakteristiknya rakus akan pemupukan, akan tetapi ada beberapa faktor penting lainnya yang sebaiknya tidak bisa kita anggap remeh. Ada beberapa perlakuan khusus dalam budidaya melon. Terlepas dari pemupukan, terdapat perlakuan seperti perambatan, pemangkasan serta kebutuhan akan sinar matahari. Kesannya, seperti hal yang sepele tetapi jika sampai kita anggap remeh akan membawa dampak fatal.

Pada kesempatan ini, kami akan lanjutkan pembahasan tentang perawatan tanaman melon bersama dengan Pak Joko. Kali ini, kita akan membahas langkah awal yang perlu kita perhatikan serta mengenal tentang karakteristik tanaman melon. Pembahasan menariknya ada dibawah ini.

Perambatan tanaman

Tanaman melon termasuk jenis tanaman merambat atau istilah gampangnya tanaman sulur. Tanaman sulur merujuk pada kelompok tanaman yang memiliki kemampuan alami untuk tumbuh merambat atau menjalar diatas tanah sehingga tanaman sulur ini membutuhkan seperti tiang penyangga sebagai tempat tumbuh merambat. Tanaman merambat seperti tanaman melon ini cenderung memiliki batang yang panjang, lentur, dan fleksibel yang memungkinkan mereka melilit menjalar ke tiang penyangga. Tanaman melon membutuhkan tiang penyangga ini untuk mendapatkan cahaya matahari dan mendukung pertumbuhan perkembangan mereka.

Sehingga disini Pak Joko menggunakan tiang penyangganya berupa ajir. Ukuran ajir pada tanaman melon berbeda dengan ajir pada tanaman lainnya. Ukuran ajir untuk tanaman melon lebih baik menggunakan ukuran minimal 170 cm. Alasannya karena pertumbuhan tanaman melon ini termasuk cepat dan dapat tumbuh menjulang tinggi sehingga ajir dibuat lebih tinggi. Proses pemasangan ajir beliau lakukan sebelum penanaman diwaktu pendiaman bedengan. Jadi selama kurang lebih proses pendiaman selama 20-30 hari beliau sembari memasang ajir pada bedengan. Lebih mempersiapkan sejak awak sebab pertumbuhan tanaman melon termasuk cepat. Dari sini beliau sudah memahami betul karakteristik tanaman melon dimana beliau sudah bertahun-tahun berteman dengan tanaman melon. Sehingga tak heran jika beliau dianggap sebagai masternya tanaman melon.

Beliau pun memberikan tali yang diikatkan dengan ajir satu sama lain. Tali ini beliau berikan bertujuan untuk memperkokoh berdirinya ajir. Selain itu, tali ini digunakan sebagai penyangga ketika tanaman melon mulai berbuah. Jadi ketika mulai berbuah, buah melon diikat dan digantungkan pada tali. Cara yang digunakan Pak Joko ini juga bertujuan untuk menghindari penurunan kualitas buah. Jika posisi buah melon dibawah bisa berpotensi akan lebih mudah terserang jamur. Selain itu juga menghindari suhu panas yang bisa dipantulkan oleh plastik mulsa. Pemasangan tali ini memang cukup efektif dalam menjaga kualitas buah melon. Selama bertahun-tahun budidaya tanaman melon, Pak Joko selalu menerapkan langkah ini.

Perlakuan tanaman

Terdapat sebuah perlakuan khusus jika kita ingin mencoba budidaya tanaman melon. Ada beberapa perlakuan yang bisa dilakukan yaitu dengan sistem kebiri dan engkel, begitulah sebutan dari Pak Joko. Sedangkan langkah yang diterapkan beliau yaitu sistem kebiri. Sebenarnya masing-masing perlakuan tersebut terdapat keuntungannya masing-masing.

Sistem kebiri atau pangkas pucuk cabang utama bertujuan untuk merangsang pertumbuhan cabang samping dan mengendalikan pertumbuhan vertical tanaman. Tujuan utama sistem kebiri yang dilakukan Pak Joko ini adalah untuk menciptakan tanamannya yang lebih berkembang, dengan lebih banyak cabang dan pembungaan yang pada gilirannya dapat menghasilkan buah lebih banyak. Keuntungan lainnya dengan sistem kebiri ini bisa menghemat benihnya dimana seharusnya ditanam perlubang tanam dapat menghemat jeda satu lubang tanam. Cukup dengan merawat tunas anakan yang bisa tumbuh kesamping yang nantinya tumbuh sulur sehingga cukup merawat 2-3 sulur. Dari satu sulur itu, menurut Pak Joko bisa menumbuhkan 1-2 buah tergantung dari kondisi tanaman dan selera kita. Jika kita menginginkan satu sulur ditumbuhkan 2 buah secara otomatis tentu kita membutuhkan nutrisi yang lebih agar pemaksimalan pertumbuhan buah yang berpengaruh terhadap kualitas buahnya. Tapi langkah yang diambil Pak Joko beliau cukup merawat 2-3 sulur saja dan satu sulur ditumbuhi cukup satu buah.

Dengan lebih berfokus memelihara tunas anakan akan dengan otomatis juga memperbanyak daun. Menurut Pak Joko, jika semakin banyak daun pada tanaman melon juga akan mempengaruhi terhadap kualitas buahnya. Daun yang kita ketahui sebagai media atau tempatnya berfotosintesis tanaman, dapat membantu menyuplai asupan makanan tambahan dimana asupan makanan ini akan diarahkan ke buah. Sehingga alasan beliau ini menurut kami juga masuk akal. Meski kita sudah memberikan nutrisi atau asupan makanan tambahan secara pemupukan, tetapi cara kerja alamiah tanaman dengan proses fotosintesis ini akan cukup membantu memudahkan perawatan.

Waktu sistem kebiri

Waktu sistem kebiri yang dilakukan beliau tidak berpatok pada usia tanaman setelah tanam. Pak Joko lebih memfokuskan pada kondisi tanaman, jika tanaman melon mulai muncul 4 helai daun beliau baru mulai melakukan sistem kebiri. Harapannya ketika mulai tumbuh 4 helai daun, tunas anakan mulai tumbuh dengan cepat. Tidak berani berpatok pada usia tanaman alasannya beliau dari waktu penanaman, kondisi tanaman serta lahannya berbeda-beda.

Seleksi buah

Sempat kita singgung diawal tadi, bahwa disini beliau melakukan sistem kebiri dan merawat 2-3 sulur. Setiap sulur pada tanaman melonnya, dapat ditumbuhi 1-2 buah. Tapi disini Pak Joko menerapkan proses seleksi buah. Proses seleksi ini bertujuan untuk memilih salah satu buah agar berkualitas. Dengan seleksi buah dan menyisakan satu buah pada satu sulur, maka nutrisinya akan berfokus pada satu buah saja. Sehingga ketika nutrisi dapat terpenuhi, kualitas buahnya akan sesuai dengan harapan. Proses seleksi buah ini beliau lakukan ketika tanaman mulai berumur 45 HST. Padahal ketika tanaman menginjak usia 30 HST sudah mulai berbuah, tetapi beliau memilih diusia 45 HST agar kondisi buahnya diposisi lebih matang sehingga pemilihan atau seleksinya lebih mudah tanpa ada keraguan.

Begitulah langkah awal perawatan tanaman melon versi Pak Joko. Hal yang terkesannya simpel tetapi tidak bisa kita anggap remeh. Ada faktor lain yang mempengaruhi hasil panen selain cara pemupukan. Semoga beberapa perlakuan ini bisa diadopsi bagi sahabat petani semua. Perawatan tanaman melon versi Pak Joko tidak cukup hanya disini saja, selanjutnya kita akan membahas tentang perawatan pemupukan yang beliau terapkan. Akan kami sambung diartikel kami berikutnya.

Selengkapnya akan kami tayangkan disini.


Rekomendasi Produk :
CAL-HA
KALINET
MORDENFOL