Budidaya Melon : Edukasi Menarik dalam Budidaya Melon oleh Suhunya
Angga Syarief / Sabtu,04 November 2023
Tanaman melon termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae dan berasal dari daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini memiliki batang menjalar yang panjang dan daun yang lebar. Buah melon yang dihasilkan memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan warna, mulai dari melon hijau, kuning, hingga oranye. Untuk budidaya melon, diperlukan kondisi tumbuh yang optimal. Proses penanaman melon dimulai dengan menabur benih atau menggunakan bibit melon yang telah dipersiapkan dengan baik.
Artikel kali ini kita akan belajar bersama langsung dengan seniornya didunia permelonan, yakni Pak Turasman. Mempunyai lahan yang berada di wilayah Dusun Cungkuk, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, dimana sekarang ini lahan beliau sedang ditanami tanaman melon dengan total populasi 1.600 tanaman. Dari total keseluruhan tanaman beliau, hampir pertumbuhan keseluruhan tanamannya ciamik dan istimewa. Beliau akan berbagi tips dan trik bagaimana budidaya tanaman melon dengan tepat. Kita akan menjelajah satu persatu tentang budidaya tanaman melon, dimulai dari pemilihan varietas dan pola tanam yang diterapkan.
Tentang Varietas
Sudah sejak lama beliau dalam berbudidaya tanaman melon. Varietas melon yang saat ini beliau tanam adalah varietas melon DELON 65 dengan total populasi 1.600 tanaman. Baru pertama kali menanam dan beliau sendiri pun dikejutkan oleh si DELON 65 ini. Selama pengalaman beliau berbudidaya tanaman melon, sejauh ini untuk varietas melon DELON 65 adalah varietas yang mempunyai daya tumbuh cepat dibandingkan varietas melon lain yang pernah Pak Turasman tanam. Patokan dari beliau tentang pertumbuhan cepat varietas Delon 65 ini terlihat dari fase pertumbuhan awal tanaman. Umur sebulan kisaran 30 HST beliau sudah mulai menggantungkan buah. Padahal secara umumnya, menurut beliau diumur 30 HST bunga baru memulai kuncup. Diumur 35 HST saja, buah sudah berbobot 0,7 gram. Inilah yang menjadi patokan beliau mengapa varietas Delon 65 termasuk varietas melon dengan pertumbuhan yang cepat. Diumur tanaman yang sekarang ini yakni 58 HST saja, rata-rata bobot keseluruhan buah melonnya di angka 2,5 – 3 kg. Pak Turasman mengira sejak awal bahwa satu tanaman hanya mampu menghasilkan buah 1,5 – 2 kg, ternyata kenyataannya hasilnya dua kali lipat dari perkiraan beliau.
Pola Tanam
Pola tanam dengan melakukan sistem engkel menjadi sebuah perhatian dalam budidaya tanaman melon yang perlu diperhatikan. Dalam budidaya tanaman melon terdapat dua perlakuan yaitu sistem kebiri dan engkel. Kedua perlakuan ini memiliki perannya masing-masing, untuk sistem kebiri adalah memangkas pucuk cabang utama dengan memelihara tunas air. Sedangkan sistem engkel adalah merempel atau memangkas tunas air bagian bawah dan merawat cabang utama. Perlakuan yang diterapkan oleh Pak Turasman yaitu dengan sistem engkel. Beliau memberikan penjelasan bahwa perbandingan antara sistem kebiri dengan engkel itu hanya berbicara tentang jumlah bibit yang dibutuhkan. Dengan sistem kebiri, akan banyak memelihara tunas air sehingga bibit yang dibutuhkan tidaklah banyak. Sedangkan sistem engkel memangkas tunas air dan masing-masing lubang tanam ditanam bibit melon. Memelihara cabang utama dan hanya menumbuhkan 2 buah saja.
Secara jumlah bibit yang dibutuhkan lebih banyak, sehingga nominal yang dibutuhkan untuk pembelian bibit lebih banyak juga. Tetapi banyaknya nominal untuk pembelian bibit akan sebanding bahkan menutup modal dengan produktivitas buah yang dihasilkan. Menurut Pak Turasman sendiri, dengan sistem engkel akan berpengaruh terhadap kualitas buah yang dihasilkan. Wujud asli dari hasil sistem engkel terdapat pada tanaman melon Pak Turasman, setiap satu tanaman ditumbuhkan 2 buah dengan bobot masing-masing buah diangka 2-2,5 kg. Berarti produktivitas satu tanaman mampu menghasilkan 4-5 kg/tanaman. Dari waktu panennya pun, kedua sistem ini memiliki perbedaan. Sistem kebiri waktu panennya akan lebih lama sebab tunas air yang dipelihara memerlukan waktu yang cukup lama untuk pertumbuhan. Sedangkan sistem engkel waktu panennya lebih pendek karena nutrisi yang tersalurkan saat pembentukan buah lebih maksimal. Buktinya, di umur 58 HST ini saja, buah melon Pak Turasman sudah berbobot 2,5-3 kg tinggal menunggu pematangan dan siap untuk dipanen.
Demikian artikel ini kami buat, akan kami sambung kembali diartikel selanjutnya yang lebih spesifik membahas tentang perawatan tanaman melon seputar olah lahan, sistem pengairan, dan pemupukan.
Selengkapnya bisa sahabat tani tonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |
Rekomendasi Produk : |
---|
DELON 65 |
Rekomendasi Produk : |
---|
DELON 65 |