Artikel

Budidaya Cabai : Usia 1 Tahun dengan Kondisi Super Sehat dan Produktivitas Meledak

Budidaya Cabai : Usia 1 Tahun dengan Kondisi Super Sehat dan Produktivitas Meledak


Angga Syarief / Sabtu,10 Februari 2024

Seperti yang kita tahu, cabai merupakan salah satu tanaman yang sangat populer di Indonesia. Namun, tidak selalu mudah untuk merawat cabai hingga mencapai usia 1 tahun. Ada beberapa masalah yang dapat muncul, seperti cabai kerdil atau terhambat pertumbuhan, serta serangan antraknosa yang dapat menghancurkan tanaman kita. Masalah pertama yang sering dihadapi adalah cabai kerdil atau terhambat pertumbuhan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekurangan nutrisi, serangan hama, atau kesalahan dalam pemeliharaan. Cabai yang kerdil tidak hanya tampak kurang menarik, tetapi juga dapat mengurangi hasil panen yang kita dapatkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami kebutuhan nutrisi cabai dan memberikan perawatan yang tepat agar cabai dapat tumbuh dengan sehat dan subur.

Selain itu, serangan antraknosa juga merupakan masalah yang sering dihadapi oleh cabai yang berumur 1 tahun. Antraknosa adalah penyakit jamur yang dapat menyebabkan kerusakan pada buah cabai, seperti bercak-bercak coklat atau hitam yang terlihat pada kulit cabai. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan menginfeksi tanaman lainnya jika tidak segera diatasi. Untuk mencegah serangan antraknosa, kita perlu menjaga kebersihan lingkungan sekitar tanaman, menggunakan pupuk organik, dan mengontrol kelembaban udara. Namun, meskipun cabai berumur 1 tahun menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan, jangan khawatir, kita masih memiliki banyak cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Profil Petani

Pembahasan menarik akan kami sampaikan pada artikel kali ini. Belajar dengan petani yang masih pemula dengan segala lika-liku yang dihadapinya selama budidaya tanaman cabai. Merasakan musim tanam pertama yang cukup berat dan pada akhirnya beliau berhasil membuktikan sebuah perubahan yang menakjubkan. Bersama dengan Mas Beni petani pemula yang berhasil membuktikan kesuksesan beliau dalam budidaya tanaman cabai. Meski sempat mengalami kendala saat musim tanam pertama dan mendapatkan caci maki dari orang-orang sekitar, musim tanam kedua beliau berhasil menjadi petani pemula yang berhasil budidaya tanaman cabai. Pembahasan menarik kali ini adalah kiat kita cara mengatasi tanaman kerdil dan serangan antraknosa serta memperpanjang umur tanaman. Beliau beralamat di Kecamatan Mirit, Kabupten Kebumen.

Cerita Masalah

Pada musim pertama beliau mencoba menanam tanaman cabai. Bermodalkan nekat dan semangat, beliau memberanikan diri untuk mencicipi pengalaman budidaya tanaman cabai. Berawal dari proses olah lahan sampai pengocoran, beliau sudah menggebu-gebu menggunakan unsur nitrogen untuk pengocoran. Padahal pada musim tanam pertama, cuaca sedang bertepatan dengan musim hujan. Mas Beni belum mengetahui secara mendetail cara budidaya tanaman cabai. Tepat musim hujan dan nekat aplikasi unsur nitrogen terus menerus, alhasil mulai timbul antraknosa/patek secara masif. Sampai hampir keseluruhan tanaman beliau terkena dampak serangan antraknosa. Mulai dari sinilah beliau mengetahui, belajar dari pengalaman akhirnya beliau mencoba kembali di musim kedua. Dan musim kedua saat ini sudah mulai merasakan hasil manisnya.

Kendala Kerdil

Sedikit cerita, pada musim tanam kedua saat awal pertumbuhan beliau masih menjumpai kendala yaitu kerdil. Proses terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman bisa disebabkan karena nutrisi yang diberikan kurang tepat. Mas Beni sudah berupaya memberikan pupuk NPK Mutiara sebagai kocoran, tapi tanaman tidak kunjung menunjukan perubahan. Mencari referensi dan kiat budidaya via internet, beliau menemukan solusi dengan aplikasi asam humat. Setelah itu, beliau mulai rutin kocor NPK Mutiara dan didampingi dengan asam humat “POWERSOIL”. Dari tanaman kerdil, setelah kocor dua bahan ini mulai menampakkan perubahan. Batang mulai menghijau kokoh, tunas air mulai bermunculan, dan daun tumbuh dengan baik. Setelah beliau mencari tahu, bahwa aplikasi NPK saja kurang efektif, sebab menyebabkan tanaman menjadi tambah masam. Maka dari itu, beliau mulai dampingi asam humat sebagai unsur pembenah tanah dan memaksimalkan penyerapan unsur hara didalam tanah. Mulai perlahan, tanaman tampak tumbuh dengan baik. Ini menandakan aplikasi asam humat yang begitu efektif, terutama bagi pertumbuhan akar yang berefek signifikan terhadap perkembangan tanaman.

Rontok Bunga & Buah

Pada awal pertumbuhan tanaman sudah tumbuh dengan baik. Memasuki fase generatif, seharusnya bunga dan buah sudah mulai bermunculan. Tapi disini, Mas Beni heran sendiri, mengapa tanaman beliau tidak kunjung berbunga dan berbuah. Ternyata setelah beliau analisis, beberapa tanaman beliau mengalami kerontokan bunga dan buah. Dalam upaya mengatasi hal ini, beliau aplikasikan kocor kalsium “CAL-HA” dosis 2 sdm dan dicampur dengan “POWERSOIL” dosis 2 sdm aplikasi setiap 2x petik mulai dikocorkan. Mas Beni selingi juga dengan pemberian NPK Grower untuk memicu daya tumbuh bunga dan buah. Diperkuat jaringan sistem tanamannya dengan kalsium dan asam humat, alhasil rontok bunga dan buah bisa beliau atasi.

Bahan-bahan yang diatas beliau aplikasikan via kocor, kemudian untuk via spray beliau menggunakan unsur kalium boron, menggunakan “KALINET” dosis 50 ml interval spray 4 hari sekali. Fokus unsur boronnya karena peran unsur hara boron sebagai unsur pengangkut unsur hara yang siap didistribusikan ke bagian tanaman seperti buah. Dimulai seringnya aplikasi KALINET, tanaman mulai kunjung bermunculan lebih banyak bunga dan buahnya. Saking rutinnya aplikasi, hasilnya untuk populasi 3.000 batang tanaman pernah petik dengan tonase 250 kg. Kemudian dalam menjaga tanaman agar tetap merangsang pertumbuhan, beliau menggunakan asam amino “Premino”. Peran asam amino cukup baik diaplikasikan ketika menjumpai cuaca yang kurang bersahabat, melindungi tanaman dari tingkat stress berlebih sehingga tanaman akan nyaman untuk tumbuh. Pembuktian nyatanya, dengan aplikasi nutrisi tepat membuahkan hasil manis. Tanaman sampai berumur ± 1 tahun dan masih produktif.

Aplikasi Fungisida

Upaya menjaga dari serangan jamur, Mas Beni aplikasi fungisida dengan beberapa bahan aktif seperti mankozeb, karbendazim, dan golongan azol. Tiga bahan aktif ini beliau aplikasi secara rolling/bergantian. Sampai saat ini, tanaman beliau aman dari serangan jamur seperti antraknosa/patek.

Kesimpulan artikel kali ini adalah upaya tepat mengatasi tanaman kerdil adalah dengan aplikasi asam humat pengimbangan dengan nutrisi seperti unsur nitrogen dan phospat. Kemudian memperkuat jaringan tanaman dan menjaga kerontokan bunga dan buah menggunakan kombinasi unsur kalsium serta kalium. Perlu menjaga stress tanaman dengan asam amino dengan tujuan menjaga pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang nyaman. Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.


Rekomendasi Produk :
CAL-HA
KALINET
POWERSOIL