Artikel

Budidaya Cabai : Tips Budidaya Cabai  diLahan Tanah Liat

Budidaya Cabai : Tips Budidaya Cabai diLahan Tanah Liat


Angga Syarief / Jumat,29 Maret 2024

Budidaya tanaman cabai telah menjadi salah satu kegiatan pertanian yang diminati, terutama di kalangan petani pemula. Pada fase vegetatif, tanaman cabai memerlukan perhatian ekstra untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Tanaman cabai pada fase ini memerlukan kondisi lingkungan yang stabil, termasuk suhu yang hangat, kelembaban yang cukup, dan paparan sinar matahari yang memadai. Penyiraman secara teratur dan pemupukan yang tepat juga sangat diperlukan untuk memastikan tanaman cabai tumbuh dengan baik.

Keberhasilan dalam budidaya tanaman cabai sering kali menjadi pencapaian yang membanggakan bagi para petani pemula. Meskipun memerlukan perawatan yang teliti, banyak petani pemula yang telah berhasil menghasilkan panen cabai yang melimpah. Dengan kemauan untuk belajar dan konsistensi dalam memberikan perawatan, mereka mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi selama proses budidaya. Dukungan dari komunitas petani lokal dan sumber daya yang tersedia juga menjadi faktor penting dalam meraih keberhasilan tersebut.

Namun, seperti halnya dalam setiap usaha pertanian, budidaya tanaman cabai juga tidak luput dari tantangan. Salah satu tantangan utama yang sering dihadapi adalah kondisi tanah yang tidak sesuai. Tanah dengan pH rendah atau tanah berjenis merah atau liat dapat menghambat pertumbuhan tanaman cabai karena kekurangan unsur hara yang dibutuhkan. Untuk mengatasi hal ini, perlu kiat-kiat yang tepat untuk pertumbuhan tanaman yang maksimal.

Profil Petani

Petani pemula bernama Mas Agus yang beralamat di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri menjadi salah seorang petani yang kami jadikan narasumber. Merasa tertarik berkunjung ke lahan beliau, karena alasan utamanya di daerah sekitar beliau sama sekali tidak ada tanaman cabai. Beliaulah yang menjadi petani yang berhasil budidaya tanaman cabai di daerahnya. Meskipun petani pemula dan menjumpai beberapa kendala sekalipun bukan menjadi sebuah hambatan beliau.

Pupuk Dasar

Hanya menggunakan pupuk kandang ayam saja. Proses awal beliau taburkan pupuk pada area bedengan. Setelah pupuk tertabur merata, beliau lakukan penyemprotan menggunakan asam humat “POWERSOIL” dan agensi hayati Trichoderma. Masing-masing bahan tersebut beliau takar dosis 40 gram/16 liter air. Beliau semprotkan merata pada pupuk kandang ayam. Kemudian beliau tutup menggunakan plastik mulsa. Selang 4 hari dari penutupan baru beliau lakukan penanaman.

Pengocoran Tanaman

Kocor pertama beliau lakukan mulai umur 3 HST. Menggunakan asam amino dosis 40 ml dan asam humat POWERSOIL dosis 40 gram yang dilarutkan kedalam 16 liter air. Kombinasi kocor dua bahan baku ini memberikan wujud yang optimal pada tanaman beliau. Pada fase pertumbuhan terlihat tanaman tumbuh dengan baik tanpa kendala. Dari tingkat serangan layu minim, sehingga pada awal fase pertumbuhan untuk penyulaman tidak beliau lakukan.

Hal yang menandakan tanaman beliau tumbuh dengan baik yaitu daun sehat berwarna hijau pekat. Selain itu tunas air juga mulai tumbuh di usia 10 HST. Ini menandakan tanaman beliau dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan. Jika kita amati, Mas Agus selalu menyertakan asam humat disetiap proses perawatan beliau baik sebagai pupuk dasar dan pengocoran.

Menurut beliau, tipikal tanah merah atau liat yang tinggi perlu dibantu pemberian pupuk organik dan asam humat yang berimbang. Sehingga pemberian pupuk dasar ayam ditambah spray dan pengocoran asam humat akan membantu memperbaiki sifat fisik, kimia, maupun biologis tanah. Peran asam humat selain itu juga sebagai penyangga pH dan pengikat unsur hara didalam tanah.

Memang peran yang cukup efektif untuk diaplikasikan di tanah merah atau dengan kandungan liat yang tinggi. Ditambah lagi beliau juga aplikasi asam amino dimana mempunyai peran yang mempermudah adaptasi tanaman dan juga mengoptimalkan daya serap tanaman akan unsur hara yang diberikan. Cukup dua kombinasi bahan yang mempunyai sejuta manfaat.

Kocor Tahap Kedua

Pengocoran tanaman yang rutin beliau lakukan yaitu interval 1 minggu sekali tetapi beliau kombinasi. Jadi minggu pertama beliau kocor menggunakan Phonska Plus dosis 100 gram/16 liter air dan minggu kedua menggunakan Premino dan MORDENFOL. Pengocoran ini beliau lakukan rutin.

Spray Tanaman

Tidak cukup hanya pengocoran saja, beliau juga mengimbangi memberikan nutrisi via spray. Untuk bahan yang beliau gunakan yaitu POWERSOIL dosis 40 gram, Premino 30 ml, dan MORDENFOL 30 ml yang dicampur menjadi satu kedalam 16 liter air. Selalu mengaplikasikan asam humat, asam amino dan ditambahkan magnesium phospat. Akibat rutin aplikasi beberapa bahan ini, membuat tanaman beliau tumbuh subur, daun hijau lebar dan sehat. 3 bahan ini diaplikasikan rutin selama fase pertumbuhan.

Ketika memasuki fase pembuahan, beliau tambahkan aplikasi KALINET dan CAL-HA. Lebih fokus gejot unsur kalium phospatnya disebabkan tanaman mulai tumbuh bakal bunga. Unsur hara kalium dan phospat bermanfaat untuk merangsang tumbuh bunga dan buah serta memperkuat tangkai bunga buah. Kemudian ditambah lagi unsur hara kalsium, yang memperkuat jaringan sistem tanaman. Sehingga menjadi hal yang wajib bagi beliau unsur hara kalsium diaplikasikan. Tipe tanah merah memanglah riskan bagi pertumbuhan tanaman, sebab itulah perlunya memperkuat tanaman yaitu dengan kalsium.

Demikian artikel ini kami buat, kesimpulannya adalah ketika kita berbudidaya tanaman cabai dilahan yang ekstrim dan menghadapi tantangannya perlu persiapan yang matang. Ketika persiapan tersebut sudah matang, maka tinggal kita aplikasikan beberapa kiat seperti aplikasi nutrisi yang tepat dan pupuk yang berimbang. Cukup memahami pertumbuhan dan apa yang dibutuhkan tanaman, dengan begitu tanaman juga akan memberikan pertumbuhan yang optimal. Sekian artikel kali ini, selengkapnya bisa ditonton disini.

 


Rekomendasi Produk :
CAL-HA
KALINET
POWERSOIL
MORDENFOL