Budidaya Cabai : Resep Sangar Mengatasi Virus Kuning, Rontok dan Lebatkan Buah
Angga Syarief / Rabu,26 Juni 2024
Pernahkah kalian merasa frustrasi melihat bunga dan buah tanaman kalian rontok sebelum waktunya? Jangan khawatir, kalian tidak sendiri. Fenomena ini sering kali terjadi dan memiliki dampak besar pada produktivitas tanaman kita.Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab rontoknya bunga dan buah dari sudut pandang ilmiah. Kita akan melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian ini, mulai dari kondisi lingkungan hingga perawatan tanaman.
Dengan memahami lebih dalam, kita bisa menemukan cara terbaik untuk mencegah dan mengatasinya, sehingga produktivitas tanaman kita tetap optimal. Yuk, simak lebih lanjut untuk mengetahui mengapa bunga dan buah bisa rontok dan bagaimana cara mengatasinya agar tanaman kita tetap subur dan berbuah lebat.
Profil Petani
Dalam artikel kali ini akan banyak belajar dengan seorang petani pemula bernama Mas Fitriyanto yang berasal dari Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Duduk berdua bersama beliau dinaungi tanaman cabai miliknya, yang sudah setinggi melebihi ajir. Tumbuh subur dan produktif, meski ada kendala seperti virus kuning sekalipun masih tetap berbuah lebat.
Pembuatan Bedengan
Meskipun dimusim kemarau, dalam pembuatan bedengan oleh Mas Fitriyanto dibuat sedemikian rupa atau setinggi mungkin. Ukuran lebar 120 cm dengan tinggi 80 cm membuat lahan beliau terlihat rapi. Ukuran bedengan yang sedemikian rupa ini, sengaja beliau buat agar ketika penggenangan air, posisinya tidak langsung mengenai pangkal batang tanaman.
Penggunaan plastik mulsa yang berukuran lebar ini pun juga bisa menutupi paling bawah bedengan. Dalam hal ini, dapat mengurangi pertumbuhan gulma. Sehingga posisi tumbuh gulma hanya ada pada bagian parit. Menurut beliau, dengan cara seperti ini juga akan memudahkan perawatan nantinya.
Pupuk Dasar
Total 1.400 tanaman pada lahan beliau sudah menghabiskan 150 kg kapur pertanian / dolomite, 25 karung pupuk kandang, dan 50 kg pupuk phospat sebagai pupuk dasaran. Mengaplikasikan pupuk yang mengandung unsur phospat akan cenderung mendukung pertumbuhan akar tanaman nantinya. Kapur pertanian sebagai penyeimbangan pH tanah dan pupuk kandang sebagai bahan organik penyedia berbagai unsur hara yang terkadung didalamnya.
Pupuk beliau taburkan dan setelah penaburan ada perlakuan spray pupuk kandang terlebih dahulu dengan molase dan decomposer. Hal ini dilakukan agar pupuk kadang tersebut matang alias terfermentasi dengan baik. Setelah itu proses penutupan dengan plastik mulsa dan tahap pendiaman. Disaat mulai ada tanda-tanda tumbuh rumput, berarti lahan sudah mulai siap digunakan.
Perlakuan terakhir yaitu dilakukan pengocoran sebelum penanaman. Proses kocor ini dilakukan dilubang tanam dengan asam humat “POWERSOIL”, agensi hayati Trichoderma, Silica Carbon, dan asam amino “PREMINO” dengan dosis sesuai anjuran pada produk. Memang persis dengan metode Mas Udin, cuman yang berbeda disini adalah pengocoran asam aminonya. Kembali lagi dengan prinsip beliau, menyediakan asupan makan yang sesuai dan tepat agar ketika tanaman pindah tanam mampu beradaptasi dengan baik dan nyaman.
Pengocoran Tanaman
Seperti runtutan perawatan pada semestinya yaitu perawatan kocor. Untuk pupuk kocor yang beliau aplikasikan masih menggunakan Powersoil, Premino, dan Ultradap. Ketiga pupuk ini dicampur menjadi satu dan dilarutkan kedalam 20 liter air. Dikocorkan dilubang tanam dan dilakukan sebanyak 3 kali pengocoran. Interval kocor yaitu 5 hari sekali sampai umur 15 HST. Jika kita telaah, beliau selalu mengaplikasikan asam amino diawal pertumbuhan.
Karena asam amino mempunyai peran penting bagi tanaman terutama saat fase vegetative, sebagai sintesis protein, peningkatan fotosintesis, stimulasi pertumbuhan akar, mengurangi stress, dan transportasi nutrisi. Peran-peran ini sangat penting sebagai kunci pertumbuhan diawal yang maksimal dan optimal.
Pupuk Susulan
upuk susulan adalah pupuk yang diberikan setelah tanaman mulai tumbuh, biasanya setelah fase awal tanam. Tujuannya adalah untuk memberikan tambahan nutrisi yang dibutuhkan tanaman agar dapat tumbuh optimal. Untuk aplikasi pupuk susulan dilakukan setiap 20 hari sekali. Diumur 20 dan 40 HST beliau menggukan NPK 16-16-16, diumur 60 HST menggunakan NPK Grower, dan diumur 80 HST disaat fase berbuah menggunakan KCL. Dan pupuk susulan terakhir ini yang beliau aplikasikan adalah pupuk kalsium dan NPK Mutiara yang diaplikasikan selepas pemetikan ke-6 ini.
Karena bertepatan dengan musim kemarau, untuk pemberian pupuk susulan beliau lakukan via kocor. Jika diaplikasikan tugal atau tabur, akan serasa sia-sia sebab tanaman susah menyerap. Akar akan lebih mampu menyerap unsur hara yang larut bersama air.
Spray Tanaman
Spray tanaman fase vegetatif beliau menggunakan asam amino, insektisida abacel, dan fungisida bahan aktif mankozeb. Ketiga ini beliau rutin aplikasikan setiap 4 hari sekali. Selain nutrisi asam amino, beliau juga aplikasi insek dan fungi untuk langkah pertahanan terhadap serangan hama dan penyakit.
Nah, ketika fase generatif beliau mengganti nutrisinya dengan KALINET dan diselingi dengan unsur mikro VITARONSL sedangkan pestisidanya tetap hanya menambahkan insektisida Avidor. Fase-fase perpindahan vegetatif ke generatif justru adalah fase yang krusial. Karena difase ini tanaman memerlukan sumber energi lebih sehingga jika kita lengah akan mempengaruhi daya tahan tanaman.
Oleh sebab itu, tidak heran jika fase perpindahan ini banyak sekali kendala yang mulai muncul seperti virus kuning. Kendala ini dirasakan oleh Mas Fitriyanto sendiri. Kalau tanaman sudah mulai terserang virus kuning, sudah seperti putus asa karena akan sangat berpengaruh pada produktivitas tanaman.
Akan tetapi Mas Fitriyanto tidak menyerah begitu saja. Setelah mengikuti arahan dari hasil konsultasi dengan tim Mitra Bertani, alhamdulillah meskipun terkena virus kuning tanaman beliau masih dapat berbuah lebat. Virus kuning yang menyerang tanaman beliau pun tidak seutuhnya daun berwarna kuning, ada semburat-semburat warna hijau dan masih terlihat cukup segar.
Efek ini dihasilkan dari aplikasi pestisida dengan pengimbangan unsur mikro VitaronSL dan pelebat buah Kalinet. Upaya pertama yaitu mengendalikan vector virus kuning yaitu kutu kebul. Dengan bahan aktif abamectin dan imidacloprid dapat menekan penularan virus. Kemudian perbaikan sel-sel pasca serangan virus didalam tubuh tanaman dengan unsur mikro VitaronSL dan melebatkan buah dengan Kalinet, membuat tanaman beliau masih produktif berbuah lebat.
Rontok Bunga & Buah
Sempat mengalami kerontokan bunga dan buah. Sempat panik dan kebingungan harus mengatasi dengan cara apa. Setelah berkonsultasi dengan kami, himbauannya adalah dengan 2 kali kocor kalsium dan 1 kali spray kalsium. Untuk kalsium yang beliau gunakan adalah kalsium CAL-HA dengan dosis kocor 6 sdm/20 liter air dan 4 sdm/16 liter air.
Hasil Perawatan
Sudah melakukan pemetikan sebanyak 7 kali dengan hasil petikan ke-7 mendapatkan 54 kg. Mas Fitriyanto yakin, dipetikan ke-8 akan mendapatkan 70 kg lebih. Karena melihat kenaikan setiap petikannya selalu naik bobotnya. Menandakan tanaman beliau akan terus tumbuh berbuah lebat nantinya, meski tunas air dirempel sekalipun. Buah akan banyak tumbuh mulai dari bagian bawah sampai bagian atas.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |