Budidaya Cabai : Potret Petani Muda, Meraup Sepeda Motor Hasil Panen Cabai
Angga Syarief / Sabtu,09 Desember 2023
Anak muda memiliki peran yang penting dalam mengembangkan sektor pertanian. Dengan semangat dan energi mereka, mereka dapat membawa inovasi dan perubahan yang diperlukan untuk menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan dan modern. Anak muda adalah generasi yang penuh dengan ide-ide segar dan kreativitas. Mereka memiliki akses yang lebih luas terhadap teknologi dan informasi, yang memungkinkan mereka untuk mencari solusi baru dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian. Selain itu, anak muda juga mampu membawa semangat kewirausahaan ke dalam sektor pertanian. Mereka memiliki minat yang tinggi dalam mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. Dengan memperkenalkan konsep bisnis yang inovatif, seperti pertanian organik atau pertanian vertikal, mereka dapat membantu meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan. Dalam kesimpulannya, anak muda memiliki peran yang penting dalam sektor pertanian.
Dengan semangat, kreativitas, dan semangat kewirausahaan mereka, mereka dapat membawa perubahan dan inovasi yang diperlukan untuk mengembangkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan modern. Artikel kali ini kita akan belajar bersama salah seorang petani muda bernama Mas Nova Ramadhani yang biasa akrab dengan sapaan Mas Nova. Baru menginjak umur 21 tahun sudah sukses bertani. Saat ini beliau sukses berbudidaya tanaman cabai. Yang terlihat dilahan hanya hamparan tanaman cabai yang penuh dengan buah. Dengan kondisi tanaman yang tumbuh maksimal, membuat kami bersama tim tertarik untuk berwawancara bersama beliau terkait pola perawatan yang beliau terapkan. Kita kupas tuntas seputar perawatan yang beliau terapkan dibawah ini.
Profil Petani
Pada usia beliau yang masih muda, memutuskan untuk mencoba bertani. Sudah selama kurun waktu 2 tahun ini beliau bergelut di dunia pertanian. Belum mempunyai pengalaman menjadi petani, dimana beliau memiliki latar belakang lulusan jurusan teknik. Perpindahan dari jurusan teknik ke dunia pertanian tentunya bukan hal yang mudah bagi Mas Nova. Selama beliau bergelut di dunia pertanian, pastinya sudah mendapati berbagai pengalaman pahit dan manis. Dari pengalaman pahit itulah yang menjadikan beliau selalu bersemangat dan ilmu paling berharga. Nyatanya, saat ini beliau sukses bertani terutama dalam budidaya tanaman cabai.
Tentang Varietas
Varietas cabai LANGGENG 58 menjadi varietas cabai rawit pilihan beliau di musim tanam sekarang. Menanam saat musim kemarau, dan menginjak usia generative sudah mulai bertepatan dengan musim penghujan. Menurut 2x penanaman LANGGENG 58, beliau menjelaskan bahwa varietas cabai satu ini meskipun sudah masa petik, buah yang dihasilkan masih tetap stabil dan seragam. Ini menandakan bahwa varietas cabai LANGGENG 58 mempunyai tingkatan produktivitas yang tinggi.
Pupuk Dasar
Menggunakan pupuk dasar pupuk kandang kambing yang terfermentasi dan 50 kg pupuk TSP. Dosis pupuk dasar yang beliau gunakan untuk mencukupi 800 tanaman cabainya. Proses pemupukannya, beliau campurkan menjadi satu kemudian ditaburkan pada tengah bedengan. Setelah pupuk dasar sudah tersebar merata, kemudian beliau ratakan kembali menggunakan tanah. Setelah itu beliau langsung tutup menggunakan plastik mulsa. Tahap terakhirnya yaitu beliau melakukan pendiaman kurang lebih 1 minggu. Tujuan dari proses pendiaman ini adalah untuk menghomogenkan antara pupuk dasar yang diberikan dengan tanah. Sehingga ketika pupuk dasar dapat berhomogen dengan tanah, nantinya akan mudah diserap oleh akar tanaman.
Pengocoran Fase Vegetatif
Memilih asam humat “POWERSOIL” sebagai bahan kocoran pertama beliau. Diaplikasikan secara tunggal dengan dosis 2 SDM/20 liter air. Pengaplikasian asam humat ini mulai beliau aplikasikan di umur 5 HST dan 10 HST. Selepas umur 10 HST, beliau mengganti bahan kocor menggunakan Phonska Plus. Dikocorkan secara tunggal dengan dosis 2 kg untuk mencukupi 800 tanaman. Interval pengocoran kedua ini beliau lakukan 10 hari sekali Pengocoran Phonska Plus ini beliau lakukan sampai di umur generatif.
Penyepraian Fase Vegetatif
Spray fase pertumbuhan beliau menggunakan pupuk magnesium phospat yaitu MORDENFOL dan asam humat “POWERSOIL”. Dengan pengaplikasian dua bahan ini, terbukti di fase pertumbuhan awal tanaman cabai beliau aman dan dapat beradaptasi dengan baik meskipun masih musim kemarau. Sejak awal beliau memang lebih berfokus pada pupuk unsur phospatnya. Dengan fokus unsur phospat, alhasil batang tanaman beliau besar dan padat. Selain itu, efek dari unsur magnesium phospat juga berperan penting pada daun cabai. Terlihat pada daun cabai beliau masih hijau segar sampai saat ini. Tekstur daunnya pun terlihat tebal padat, sehingga akan memudahkan tanaman dalam membantu proses fotosintesis. Ketika proses fotosintesis yang maksimal, juga akan membantu menyediakan asupan makan bagi tanaman.
Perempelan
Beliau cenderung merempel daun yang berukuran besar pada bagian bawah. Sedangkan tunas airnya sama sekali tidak beliau rempel. Alasan beliau lebih cenderung merempel daun berukuran lebar, ketika masih di musim kemarau mengantisipasi tempat singgah kutu kebul dan perhitungan beliau ketika musim hujan juga untuk mengurangi tingkat kelembapan. Cukup merempel daun lebar dan memilihara tunas air dengan harapan menambah tonase buah nantinya.
Penyepraian Fase Generatif
Ketika tanaman sudah mulai tampak berbuah, beliau berfokus genjot nutrisi unsur kaliumnya. Nutrisi yang beliau gunakan yaitu pupuk KALINET dengan dosis 2 tutup botol/16 liter. Beliau sendiri merasakan, setelah rutin mengaplikasikan pupuk KALINET produksi buahnya semakin pesat. Disamping itu, manfaat yang dihasilkan pada buah lebih padat berisi dan kulit menjadi tebal. Dengan kulit buah yang tebal, juga akan menjaga buah dari serangan jamur seperti antraknosa/patek. Dikarenakan saat fese generatif bertepatan dengan musim penghujan, beliau juga turut mengaplikasikan fungisida bahan aktif mankozeb dan insektisida bahan aktif abamectin. Dua bahan pestisida ini beliau aplikasikan sebagai langkah preventif dari serangan hama dan penyakit.
Kesimpulan artikel kali ini adalah jangan malu untuk bertani terutama bagi kaum anak muda. Seperti Mas Nova, umur yang masih muda nyatanya beliau berhasil membuktikan kesuksesan beliau. Dengan berbagai pengalaman pahit dan manis yang beliau alami, menjadikan sebuah motivasi diri untuk tetap bertani dengan semangat. Pemanfaatan dengan aplikasi nutrisi dan pengendalian hama serta penyakit membuahkan hasil manis bagi Mas Nova.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya dapat ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |