Budidaya Cabai Merah Keriting : Resep Formula Tepat Anti Virus dan Bebas Penyakit
Angga Syarief / Rabu,31 Mei 2023
Tanaman cabai keriting dengan vigor tanaman yang tahan dari serangan hama dan penyakit merupakan dambaan petani. Memiliki cabai segar yang tumbuh dengan optimal dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi petani. Namun seperti halnya dengan tanaman lainnya, cabai keriting juga membutuhkan perawatan yang tepat agar tumbuh dengan sehat dan produktif. Dalam artikel ini, kami akan berbagi panduan perawatan bersama dengan petani pemula bernama Pak Ratmanto Setiadi, akrab dengan sapaan Pak Intok. Petani dari Desa Ngaran, kecamatan Mulanarjo, Kabupaten Klaten. Banyak ilmu yang bisa kita adopsi dari beliau, lengkapnya kita jabarkan dibawah ini.
Tentang varietas
Musim saat ini Pak Intok mencoba menanam komoditas cabai keriting. Varietas yang beliau pilih adalah varietas CMK Rektor 9. Varietas tersebut sudah mempunyai keunggulan tahan virus dengan menanam sebanyak kurang lebih 1.200 tanaman.
Olah Lahan
Luasan lahan 800 m2 beliau menggunakan pupuk dasar berupa pupuk Ferthipos 40 kg dan dolomite 30 zak ukuran 20 kg. Sama sekali tidak menggunakan pupuk kandang. Beliau mempunyai alasan tersendiri kenapa memilih untuk tidak memakai pupuk kandang. Musim tanam sebelumnya, saat menanam cabai rawit beliau masih menggunakan pupuk kandang. Berhubung cuaca kurang mendukung menjumpai hujan terus menerus, pupuk kandang yang dijadikan pupuk dasaran tersebut mudah basah lembap dan sulit kering. Sehingga air yang berada didalam tanah akan tertahan oleh pupuk kandang itu sendiri. Ketika air sulit untuk diserap dan tertahan ditambah lagi pupuk kandang yang sulit kering akan tanaman menjadi layu. Saat akar tanaman menyentuh pupuk kandangnya akan turut menyerap patogen penyakit yang timbul karena sirkulasi air yang kurang lancar dan kondisi didalam yang terlalu lembap. Alasan kedua beliau karena kelalaian beliau. Seingat Mas Intok, beliau kurang memastikan pupuk kandang yang digunakan sudah terfermentasi baik. Jika sampai pupuk kandangnya kurang terfermentasi dengan baik, pasti masih tertinggal bakteri negatif yang membuat pemicu tumbuhnya patogen penyakit. Maka dari itu musim tanam kedua ini beliau mencoba tidak memberikan pupuk kandang.
Pengocoran Fase vegetatif
Ada beberapa langkah yang beliau lakukan ketika melakukan pengocoran. Bahan yang digunakan beliau selalu berbeda-beda. Patokan yang beliau lakukan yaitu dengan berpatok umur tanaman.
Pengocoran pertama dilakukan selepas penanaman yakni ketika tanaman berumur 5 HST dengan CAL-HA dosis 2 SDM/16 liter air dengan interval 7 hari sekali. Dikocorkan dilubang tanam. Tujuan beliau tak lain dan tak bukan untuk memperkuat sistem jaringan tanaman. Ketika sistem jaringannya tanamannya sudah kuat, akan dengan sendiri immune atau antibodi tanaman meningkat dan terhindar penyakit sejak dini.
Pengocoran kedua diumur 15 HST beliau kocor dengan pupuk kalsium kembali serta menambahkan asam amino. Menambahkan asam amino disini, dimana bermanfaat untuk mempercepat adaptasi tanaman dengan lingkungan. Tanaman pasca pindah tanam tentu bisa mengalami kestresaan. Peran asam amino yaitu untuk mengurangi tingkat stress tanaman pasca pindah tanam dan mempercepat tanaman agar mudah beradaptasi.
Pengocoran ketiga diumur 20 HST beliau menggunakan pupuk yang mengandung unsur nitrogen dan phospat yang tinggi seperti pupuk NPK Mutiara yang berwarna biru dari Yaramila. Secara bagaimana pun, tanaman tentu butuh pengimbang nutrisi. Antara unsur makro dan mikro pasti sangat dibutuhkan tanaman ketika masa pertumbuhan. Pemberian pupuk yang berimbang ini akan menopang daya tumbuh tanaman.
Spray fase vegetatif
Disamping melakukan pengocoran, beliau turut mengimbangi pemberian nutrisinya via spray. Bahan yang digunakan beliau cukup menggunakan CAL-HA dan MORDENFOL yang dirolling/bergantian. Jadi langkah yang beliau aplikasikan adalah saat umur 10 HST beliau spray dengan MORDENFOL dosis 2 tutup botol/16 liter air. Pupuk yang mengandung unsur magnesium phospat ini memang cocok untuk fase pertumbuhan. Fase ini sangat membutuhkan unsur tersebut dalam perangsang tumbuh daun dan tunas anakan.
Spray kalsium CAL-HA beliau aplikasikan ketika berumur 20 HST dengan dosis 2 SDM/16 liter air. Disinilah alasan mengapa tanaman beliau terhindar dari serangan hama dan penyakit. Berfokus memperkuat jaringan tanaman dan antibodi meningkat sehingga tanaman tahan akan serangan hama maupun penyakit.
Aplikasi spray dengan dua bahan ini selalu rutin beliau aplikasikan. Interval yang beliau pakai pun sama yakni 7 hari sekali.
Pengocoran Fase generatif
Menjadi hal yang unik cara yang dilakukan beliau. Disini beliau melakukan pengocoran saat fase generatif. Kocor pertama ketika umur 35 HST dengan KALINET pupuk yang mengandung unsur kalium, phospat, dan boron dengan dosis 2 tutup botol/16 liter air. Petani pada umumnya pengaplikasian KALINET lebih aplikasi via spray. Karena pupuk KALINET ini efektif untuk masa pembuahan sehingga petani pada umumnya lebih memilih cara spray dibandingkan dengan kocor. Tetapi berbeda dengan Pak Intok, beliau sengaja melakukan pemberian KALINET via kocor. Alasannya karena saat dikocorkan akan dengan lebih cepat tanaman menyerapnya. Melalui akar yang kemudian disalurkan ke seluruh bagian tubuh tanaman, begitulah alasan beliau.
Pengocoran kedua ketika umur 40 HST dengan kembali memberikan pupuk NPK Mutiara dari Yaramila yang berwarna biru dengan dosis 1 gelas/16 liter air. Kembali lagi beliau masih berupaya untuk selalu memberikan pupuk secara berimbang. Aplikasi kocor fase generatif ini cukup beliau lakukan satu kali saja. Selebihnya beliau mengoptimalkan pemberian nutrisi via spray.
Spray fase generatif
Fase generatif Pak Intok berfokus mengoptimalkan pembuahan dan nutrisi daunnya. Pengoptimalan buah beliau menggunakan KALINET dengan dosis 2 tutup botol/16 liter air dengan interval 7 hari sekali. Meski sudah diaplikasi via kocor, tetapi beliau tetap mengimbanginya via spray. Sehingga hasil tanaman CMK beliau mendapati produktivitas tinggi, buah berbobot dan kulit mengkilap serta tebal.
Sedangkan nutrisi untuk daunnya beliau masih tetap memberikan MORDENFOL dengan dosis yang sama saat fase vegetatif. Cara Pak Intok ini menurut kami cukup cerdik, dimana saat fase pembuah petani pada umumnya hanya berfokus nutrisi untuk buahnya saja. Tetapi disini beliau turut menjaga nutrisi untuk daun juga. Ketika daun masih terjaga warna hijaunya, juga akan membantu tanaman dalam mencukupi kebutuhan nutrisi melalui proses fotosintesis.
Pupuk susulan
Diumur 90 HST beliau memberikan pupuk NPK Mutiara kembali. Memberikan dilubang susulan dengan dosis 1 SDM/lubang susulan via tabur. Karena masih menjumpai musim hujan, cara pemberian pupuk susulannya lebih beliau lakukan dengan via tabur. Beliau juga antisipasi sebab sejak proses awal sudah melakukan pengocoran, langkah pemberian pupuk susulannya memilih dengan via tabur. Jika masih berupaya memberikan via kocor takutnya tanaman akan jenuh dengan air. Maka dari itu pemberian pupuk susulannya via tabur karena akan dibantu larut oleh air hujan.
Hasil Perawatan
Dari aplikasi beberapa bahan yang beliau jabarkan diatas tadi, hasilnya membuat diluar dugaan. Bahkan Pak Intok sendiri pun tidak menyangka karena diluar ekspetasi beliau. Beliau mengira bahwa tanaman CMK beliau tidak bisa sebagus ini, justru kenyataan dilapangannya langsung tanamannya begitu istimewa. Dibalik minimnya kerontokan, tahan serangan penyakit dan hama, saat ini tanaman CMK beliau sudah mendapati petikan 6 dengan hasil petikan terakhir yaitu 26 kg. Beliau menjadi lebih optimis untuk petikan selanjutnya akan mendapati lebih dari petikan sebelumnya.
Kesimpulan artikel ini dalam budidaya tanaman khususnya CMK dengan hasil optimal adalah perawatan yang tepat dengan aplikasi nutrisi yang berimbang. Pengimbangan pupuk yang diberikan memberikan efek bukti nyata pada pertumbuhan tanaman. Berfokus memperkuat jaringan sistem tanaman membuat vigor tanaman yang tahan akan serangan hama maupun penyakit. Ketika tanaman sehat sejak dini pun juga akan menopang laju pertumbuhan.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya kami tayangkan disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |