Artikel

Budidaya Cabai Merah Keriting : Metode Tepat dan Hemat Versi Senior Petani CMK

Budidaya Cabai Merah Keriting : Metode Tepat dan Hemat Versi Senior Petani CMK


Angga Syarief / Sabtu,24 Juni 2023

Pemilihan varietas yang tepat dalam budidaya tanaman cabai merah keriting dapat mempengaruhi kesuksesan kita, termasuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemilihan varietas yang tepat juga mempertimbangkan beberapa faktor meliputi kondisi cuaca dan ketinggian daerah. Ada dua jenis varietas cabai merah keriting yakni varietas CMK F1 dan tahan virus. CMK F1 memiliki keunggulan tertentu dalam hal produktivitas dan kualitas buahnya. Sementara itu, varietas yang disebut “tahan virus” memiliki keunggulan resistensi terhadap infeksi virus tertentu.

Tidak bisa sembarangan dalam pemilihan varietas. Ketika kita mencoba budidaya CMK bertepatan dengan musim kemarau dan didataran rendah, alangkah baiknya kita lebih memilih varietas CMK yang tahan virus. Alasan utama lebih memilih varietas tahan virus karena ketika musim kemarau lebih identik kendala serangan hama, apalagi budidaya didataran menengah kebawah. Prosentase serangan hama jauh lebih tinggi dibandingan di dataran menengah keatas. Karena serangga lebih menyukai suhu hangat dibandingkan suhu dingin. Maka dari itu, perkembangan hama lebih pesat ketika musim kemarau dan didataran menengah kebawah.

Upaya pemilihan varietas ini sudah coba diterapkan beberapa kalangan petani, salah satunya yaitu Pak Wijo Pramono yang akrab disapa Pak Wijo. Beralamat tinggal di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Tepat berada didataran menengah, maka dari itu beliau saat ini mencoba menanam CMK tahan virus. Ilmu serta pengalaman beliau tidak bisa dianggap sebelah mata. Terhitung sejak 2001 beliau sudah mulai bertani dan lebih suka menanam komoditas cabai merah keriting. Sampai tahun 2023 ini pun beliau masih suka menanam komoditas cabai merah keriting. Jadi selama 22 tahun ini beliau selalu menanam komoditas cabai merah keriting. Layak disebut senior atau masternya dalam budidaya tanaman cabai merah keriting. Disini kami akan membongkar pola perawatan yang beliau lakukan, akan banyak ilmu bermanfaat dan informasi menarik pastinya dari beliau.

Olah Lahan

Setelah banyak berbincang dengan beliau, ternyata lahan yang beliau gunakan untuk budidaya tanaman CMK adalah lahan bekas penanaman cabai keriting. Tanpa melakukan rombak lahan, beliau cukup mengkondisikan lahannya saat proses awal dengan pemberian pupuk kompos pada lubang tanam. Cara pemberiannya pupuk kompos beliau taburkan pada lubang tanam. Kemudian beliau langsung tanam bibit CMK setelah itu tutup dengan tanah. Setelah penanaman selesai, beliau kembali menyertakan pupuk kompos pada permukaan tanah. Sehingga disini beliau memberika pupuk kompos dengan cara dua lapis, bagian bawah dan bagian atas.

Pola Tanam

Metode tanam yang beliau gunakan yaitu dengan jarak tanam 65 cm x 65 cm pola zig-zag. Berbeda dengan jarak tanam CMK pada umumnya. Beliau lebih memilih jarak tanam 65 cm dan pola tanam zig-zag karena dengan pola tanam seperti itu menurut beliau pertumbuhan dan perkembangan tanaman lebih pesat. Karena jarak yang cukup berjauhan dan pola zig-zag tanaman akan lebih renggang. Sehingga kecukupkan akan sinar matahari tentu lebih optimal. Secara sirkulasi udara pun jauh lebih lancar. “Kalau jarak tanam terlalu dekat dan tidak zig-zag itu lebih boros mas, karena tanaman jadi banyak dan nutrisi juga harus ditambah lagi mas” Kata Pak Wijo. Alasan yang cukup masuk akal karena semakin rapat jarak tanam secara otomatis populasi tanaman juga akan bertambah. Populasi yang bertambah tentu akan membutuhkan kecukupan nutrisi yang cukup tinggi. Maka dari itu, beliau lebih memilih dengan jarak tanam yang cukup renggang dan pola tanam zig-zag. Dari segi biaya perawatan juga akan lebih hemat. Bukan berarti kuantitas hasil panennya akan turun, justru beliau menegaskan dengan pola tanam seperti beliau, hasilnya jauh lebih pesat. Potensi buah yang tumbuh akan tinggi sehingga produktivitas akan stabil dalam jangka waktu yang lama.

Sistem Toping

Tips dan trik dari beliau untuk mengakali agar produktivitas tanaman tinggi dan stabil dalam jangka waktu lama adalah dengan sistem toping. Sistem ini adalah pemangkasan pucuk atau cabang utama. Tujuan dari sistem toping ini adalah menumbuhkan tunas anakan, sehingga semakin banyak tunas anakan akan menambah potensi kuantitas buah yang dihasilkan. Dengan banyaknya tunas air yang tumbuh, tidak menjadi masalah akan kelembapan permukaan tanaman. Karena beliau sudah memperhitungkan dengan langkah pola tanam jarak tanam yang renggang dan pola zig-zag. Sehingga tanaman tetap dapat tumbuh dengan baik dan optimal.

Pengendalian Keriting

Momok yang kerap membayangi para petani cabai keriting salah satunya adalah virus keriting. Virus satu ini lebih mengarah menyerang pada daun cabai. Apabila tanaman sampai terkena virus keriting, bisa jadi menurunkan produktivitas tanaman. Oleh sebab itu, Pak Wijo tidak menginginkan hal itu terjadi. Beliau melakukan upaya pengendalian dengan spray insektisida merek dagang Rhenos. Menurut beliau, virus keriting tidak menjadi hal yang menakutkan jika kita mengetahui kiat yang tepat dan penanganan secara berkala. Dosis yang beliau pakai cukup 1 tutup botol/16 liter air dengan interval aplikasi 5 hari sekali.

Perawatan Kocor

Pengocoran mulai beliau lakukan selang seminggu setelah penanaman. Pengocoran yang beliau lakukan ada beberapa langkah. Pertama beliau kocor dengan kalsium CAL-HA dengan dosis 4 SDM/16 liter air diumur 7 HST dan 14 HST. Aplikasi kalsium beliau fokuskan terutama dimusim kemarau seperti sekarang ini. Untuk menguatkan jaringan tanaman dan menjaga kerontokan bunga. Karena mengingat varietas yang beliau tanam adalah varietas CMK TAVI, lebih membutuhkan unsur kalisum berlebih, maka dari itu beliau lebih berfokus memberikan unsur kalsium.

Pengocoran kedua beliau menggunakan KNO3 Merah sebanyak 2 kali. Untuk dosis beliau sesuaikan dengan anjuran pada produk. Sedangkan pengaplikasian spray beliau lebih melihat kondisi tanaman terlebih dahulu. Jika dirasa pertumbuhan tanaman ada penghambatan baru beliau lakukan pengaplikasian kocor. Pengocoran ketiga beliau menggunakan pupuk NPK Mutiara dari Yaramila sebanyak 2 kali. Untuk interval pun beliau juga kembali melihat kondisi tanaman tidak berpatok pada usia tanaman.

Perawatan Spray

Setelah pemberian nutrisi bagian bawah, beliau juga fokus pemberian nutrisi bagian atas dengan via spray. Nutrisi yang beliau gunakan yaitu Ferthipos 3 SDM, Ultradap 1 SDM, MKP 3 SDM, dan magnesium sulfat 3 SDM. Kesemua bahan ini beliau larutkan kedalam 16 liter air. Untuk aplikasi magnesium sulfatnya selalu beliau aplikasikan, sedangkan 3 bahan tadi beliau rolling/bergantian. Jadi saat aplikasi ferthipos beliau campur dengan magnesium sulfat, spray berikutnya dengan Ultradap beliau campur dengan magnesium sulfat dan begitu seterusnya.

Akan tetapi beliau disini juga kembali mengaplikasikan CAL-HA via spray secara tunggal tanpa campuran pupuk lain. Menurut beliau pupuk kalsium ketika diaplikasikan via spray efektif tanpa pencampuran bahan lain. Intervalnya tidak menentu, kembali beliau sesuaikan dengan kondisi tanaman terlebih dahulu.

Aplikasi Fungisida

Pengaplikasian fungisida beliau juga tidak terlalu rutin. Beliau melihat kondisi tanaman apabila sudah mulai timbul gejala, langsung beliau aplikasi fungisida. Fungisida yang beliau gunakan adalah fungisida oplosan yang sudah diracik saat pembelian ditoko pertanian dan fungisida bahan aktif klorotalonil.

Hasil Perawatan

Total populasi sekitar 1.600 tanaman, dalam petikan ke-4 ini beliau sudah mendapati kurang lebih 1 kuintal. Beliau masih tetap berharap, petikan berikutnya prosentase petikan selalu naik.

Yang patut dicontoh dari kiat perawatan yang dilakukan Pak Wijo adalah cara mengamati tanaman. Beliau selalu mengamati tanamannya, sekiranya membutuhkan baru beliau aplikasikan. Terkadang hal ini cukup simpel, tetapi tidak mudah kita saat mempraktikkan. Memahami apa yang tanaman butuhkan bukan hal yang mudah, jika kita sampai bisa memenuhi apa yang tanaman butuhkan, begitu sebaliknya tanaman akan memberikan apa yang kita berikan.

“Sebagai petani tetap semangat dan tekun, karena nantinya kita akan memetik hasilnya.” Pesan Pak Wijo

Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya akan kami tayangkan disini.


Rekomendasi Produk :
CAL-HA