Budidaya Cabai : Menjaga Tanaman Awet Muda dengan Metode Buku Sakti
Angga Syarief / Rabu,20 Maret 2024
Jangka panjang masa panen tanaman cabai memang sesuatu yang menarik untuk dibahas. Ketika kita berbicara tentang tanaman cabai, yang menjadi fokus utama adalah bagaimana memperpanjang masa panennya agar hasilnya optimal. Salah satu kunci utama dalam mencapai hal tersebut adalah menjaga tanaman tetap sehat dan bebas penyakit. Tanaman yang sehat cenderung memiliki pertumbuhan yang lebih baik dan menghasilkan buah yang berkualitas. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini secara teratur, kita dapat memaksimalkan potensi panen cabai dalam jangka waktu yang lebih panjang. Tidak hanya itu saja, dengan memperhatikan aspek-aspek ini juga akan membuat tanaman cabai terlihat segar awet muda yang menggugah mata melihatnya.
Profil Petani
Kami bersama tim melalang jauh dari tempat singgahan kami, kali ini kami meluncur ke daerah Bekasi. Tepatnya berada di Kecamatan Cibarusa, Kabupaten Bekasi di lahan seorang petani bernama Mas Akmal. Yang membuat kami berkunjung ke lahan beliau salah satunya adalah pertumbuhan tanaman yang optimal dengan menggunakan metode buku sakti. Buku ini beberapa waktu dekat ini sedang menjadi bahan obrolan para petani cabai. Sebelumnya sudah pernah kita singgung di artikel sebelumnya, dan untuk artikel kali ini adalah pembuktiaan kembali metode buku sakti.
Pengendalian Keriting Daun
Penyakit keriting daun yang disebabkan oleh hama kutu-kutuan ini memang menjadi salah satu momok bagi petani cabai. Pasalnya, penyakit satu ini jika sampai menular ke tanaman akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh sebab itu, perlu kiat tersendiri dalam pengendalian keriting daun. Langkah pengendalian keriting daun versi buku sakti yang diterapkan oleh Mas Akmal adalah penekanan asam amino dan membatasi penularan dengan insektisida. Asam amino yang beliau gunakan yaitu Premino dengan dosis 2 ml/liter air. Tahap awal asam amino ini beliau spray secara tunggal terlebih dahulu. Asam amino termasuk nutrisi penting untuk tanaman cabai. Peran pentingnya ada beberapa yaitu pembentukan protein, pengaturan metabolism, toleransi terhadap stress, dan peningkatan penyerapan nutrisi. Selang beberapa hari kemudian mulai aplikasi insektisida. Untuk insektisida yang beliau gunakan yaitu bahan aktif imidakloprid 100 g/l dengan merek dagang Winder. Pengaplikasian insektisida ini tidak secara tunggal, beliau campur menggunakan fungisida merek dagang Amistartop dan asam amino Premino. Dua kali pengaplikasian asam amino sudah mulai tampak perubahan, daun-daun sudah mulai pulih secara perlahan dan hijau segar kembali. Menurut Mas Akmal aplikasi asam amino dengan kombinasi insetisida efektif dalam mengendalikan keriting daun.
Perawatan Fase Generatif
Melakukan perawatan via kocor dengan aplikasi pupuk KCL. Pupuk ini beliau aplikasikan secara tunggal dan dikocorkan di lubang tanam. Pengimbangan nutrisi juga beliau lakukan via spray. Menggunakan pupuk MKP yang kandungannya sama-sama kaliumnya. Yang kita ketahui unsur kalium ini juga bermanfaat dalam menjaga kerontokan bunga dan buah cabai. Oleh sebab itu, aplikasi kalium juga beliau aplikasikan via spray.
Pembuatan Bedengan
Dalam standar buku sakti selalu menekankan dalam pembuatan bedengan. Himbauan dari buku sakti untuk pembuatan bedengan memang membawa pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pembuatan bedengan dengan tinggi 60-70 cm dan lebar tujuannya yaitu agar akar dapat tumbuh meluas mengisi setiap pori-pori didalam tanah. Volume tanah yang semakin banyak akan membuat akar dengan mudah menjalar. Dengan begitu penyerapan unsur hara didalam tanah akan maksimal dan juga memperkokoh tanaman. Selain itu juga memperlancar sirkulasi air dan menjaga tanaman dari genangan air oleh curah hujan yang tinggi.
Pola Tanam
Dalam budidaya tanaman cabai pastinya terdapat beberapa perlakuan yang diterapkan, bisa meliputi pengaturan jarak tanam, proses penanaman, dan pemangkasan. Untuk pengaturan jarak tanam yang beliau gunakan yaitu 60 cm x 60 cm, pada lubang tanam diisi oleh 2 tanaman. Pada intinya, menurut Mas Akmal dengan pengaturan jarak sedemikian rupa dan per lubang tanam diisi 2 tanaman pada akhirnya terlalu rapat. Tanaman yang tumbuh semakin rimbun, sehingga antar tunas air saling bersentuhan. Oleh sebab itu, dalam mengendalikan tingkat kelembapan beliau lakukan pemangkasan daun-daun tua bagian bawah. Selain daun tua sudah tidak produktif, daripada menjadi tempat singgah jamur patogen dan menambah tingkat kelembapan beliau pangkas saja.
Dalam menerapkan beberapa aspek dalam dunia pertanian akan mendukung pertumbuhan tanaman. Menumbuhkan tanaman yang awet muda meski seharusnya sudah berumur tua dengan masa pembuahan yang masih produktif memang memerlukan kiat-kiat tersendiri. Seperti pemanfaatan nutrisi dan asam amino dikombinonasikan insektisida yang mampu mengendalikan keriting daun. Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |