Artikel

Budidaya Cabai Keriting : Raup Untung dengan Modal Murah Hasil Mewah

Budidaya Cabai Keriting : Raup Untung dengan Modal Murah Hasil Mewah


Angga Syarief / Rabu,10 Juli 2024

Cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) dikenal memiliki rasa pedas yang khas dan kandungan vitamin C yang tinggi, membuatnya menjadi salah satu bumbu dapur favorit di berbagai masakan. Dalam budidayanya, kita bisa menghemat biaya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal.

Cabai merah keriting, salah satu varietas cabai yang sangat diminati di pasaran, kini bisa dibudidayakan dengan modal perawatan yang tidak mahal. Inovasi pertanian yang semakin maju memungkinkan kita untuk mengoptimalkan hasil panen tanpa menggunakan pupuk dasar dan plastik mulsa. Bagaimana caranya? Mari kita jelajahi lebih lanjut.

Profil Petani

Budidaya tanaman cabai merah keriting kali ini akan ada kiat yang menarik, yaitu cara budidaya tanaman cabai merah keriting tanpa menggunakan pupuk dasar dan plastik mulsa. Bersama dengan Pak Sriyanto yang berasal dari Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Saat ini sedang menanam 8.000 tanaman dan sudah menikmati hasil panen melimpahnya.

Tentang Lahan

Musim tanam sekarang ini beliau tanpa menggunakan pupuk dasar. Sehingga kondisinya, tanaman tumbuh di bedengan yang hanya tanah tanpa pupuk sama sekali. Apalagi beliau juga tanpa menggunakan plastik mulsa. Bila sahabat petani liat kondisi dilahan beliau untuk tanahnya juga kering. Karena bertepatan dimusim kemarau pula, untuk pengairan beliau lakukan setiap hari. Untuk menjaga kelembapan tanah.

Kita sudah mengetahui kalua resiko budidaya tanaman tanpa menggunakan plastik mulsa adalah pertumbuhan gulma secara masif. Meski begitu, yang terlihat dilahan Pak Sriyanto untuk gulma masih bisa terkondisikan. Untuk mengatasi pertumbuhan ini beliau coba kendalikan dengan herbisida Gramaxone, salah satu herbisida kontak. Nah penting bagi kita, sebelum aplikasi herbisida sebaiknya memperhatikan jenis herbisidanya.

Herbisida kontak ini bekerja melalui kontak langsung dengan bagian hijau tanaman, terutama daun. Ketika herbisida ini disemprotkan, ia segera menempel pada permukaan daun. Sehingga dia hanya selektif pada permukaan gulma saja. Cara aplikasiknya pun beliau spray posisi rendah, sedikit menempel pada gulma. Cara ini bertujuan agar herbisida fokus pada gulma, tidak sampai terkena tanaman utama yaitu tanaman cabainya.

Perlu diperhatikan lagi, usahakan saat spray jangan sampai saat ada angin. Disamarkan ketika saat ada angin, herbisida bisa mengenai tanaman cabai. Nah hal ini yang perlu kita perhatikan sahabat petani. Pemilihan jenis herbisida kontak bukan yang sistemik dan cara spray posisi rendah menempel pada gulma.

Tentang Varietas & Jarak Tanam

Berani menerapkan jarak tanam yang cukup rapat yaitu 30 cm x 30 cm. Tidak menjadi masalah menurut kami, karena bertepatan dengan musim kemarau juga. Sehingga jarak tanam yang rapat dimusim kemarau tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kelembapan area permukaan tanaman.

Varietas cabai yang beliau tanam sekarang adalah varietas cabai merah keriting Rampalis dengan total populasi 8.000 tanaman. Dari sekian banyak populasi, untuk virus kuning pun masih aman. Sejauh kami melihat, belum ada tanaman yang terkena virus kuning sampai parah.

Perempelan

Sistem pangkas atau perempelan beliau lakukan pada tunas air tanaman cabainya. Merempel tunas-tunas yang sekiranya kurang produktif. Sehingga hanya menyisakan tunas air yang tumbuh maksimal.

Pengocoran Tanaman

Menyadari dari awal kalau beliau tidak mengggunakan pupuk dasar, maka Pak Sriyanto fokus pengocoran pupuknya. Untuk pupuk kocor yang beliau gunakan diumur 15 HST yaitu pupuk NPK 16-16-16 2 kg dan asam humat POWERSOIL ½ kg yang dilarutkan bersama kedalam 200 liter air. Dosis yang dikocorkan ke lubang tanam kisaran 350 ml.

Dosis yang digunakan untuk memenuhi 8.000 tanaman, dengan takaran demikian menurut kami cukup hemat. Menyertakan asam humat sebagai pupuk kocornya hanya untuk memaksimal penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Selain itu, asam humat juga berperan mengikat air sehingga air tidak mudah menghilang akibat larut kedalam tanah maupun penguapan disaat musim kemarau.

Pembuktian perawatan kocor yang hemat versi Pak Sriyanto yaitu beliau mengatakan kalau tanamannya sampai umur 80 HST, beliau hanya menghabiskan 16 kg pupuk NPK 16-16-16. Dengan interval kocor 2 minggu sekali.

Perawatan Spray

Untuk aplikasi pupuk via spray justru beliau aplikasikan rutin. Setiap interval 3 hari sekali beliau spray. Fase awal pertumbuhan beliau menggunakan pupuk Provit Hijau dosis 3 sdm dan asam amino PREMINO dosis 2 tutup botol dilarutkan kedalam 16 liter air. Saking rutinnya interval spray yang beliau lakukan, terlihat pertumbuhan daun dan tunas air yang begitu cepat. Daun hijau segar dengan permukaan yang mulus dan tunas air yang banyak. Aplikasi pupuk ini diaplikasikan sampai menjelas fase generatif saja.

Nah ketika mulai memasuki fase generatif atau pembuahan, beliau mengganti pupuknya menggunakan pupuk KALINET sebagai pupuk utamanya. Dosi yang digunakan yaitu 2 tutup botol/16 liter air dengan interval 3 hari sekali. Disaat ditanya apa efek atau manfaat spray pupuk kalinet, beliau menjawab dengan senyum sumringah sambil menunjuk tanamannya yang berbuah lebat.

Apalagi disaat harga jual yang lumayan mewah. Berbicara hasil manisnya bis akita bayangkan sendiri, sudah panen dan terus berbuah lebat disaat harga sedang manis-manisnya. Sebuah rejeki dan keberuntungan yang dirasakan Pak Sriyanto.

Aplikasi Pestisida

Fungisida dan insektisida beliau aplikasikan sesuai kebutuhan tanaman. Tidak menjadi bahan yang diaplikasikan rutin karena jika rutin diaplikasikan beliau samar akan resisten pada hama. Maka dari itu, begitu beliau melihat mulai ada tanda gejala baru beliau aplikasikan. Seperlu dan secukupnya, begitulah prinsip budidaya versi beliau.

Begitulah kiat-kiat budidaya versi Pak Sriyanto. Budidaya tanaman tidak harus dengan modal mahal, bisa dengan biaya murah asal kita tahu cara memaksimalkan pertumbuhan tanaman dengan cara yang tepat. Memang kerap menjadi kontroversi akan hal ini, tetapi untuk pembuktiannya sudah dibuktikan oleh Pak Sriyanto. Fakta menarik dan tidak ada rekayasa.

Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.


Rekomendasi Produk :
PREMINO
KALINET
POWERSOIL