Budidaya Cabai Keriting : Pesona Tumbuh Tanaman Sehat dan Bebas Penyakit
Angga Syarief / Sabtu,24 Februari 2024
Budidaya cabai merah keriting di dataran rendah memiliki tantangan tersendiri yang perlu diatasi untuk mencapai hasil yang optimal. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kelembaban udara yang tinggi. Di dataran rendah, suhu udara cenderung lebih panas dan kelembaban udara lebih tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai merah keriting. Selain itu, tanah di dataran rendah cenderung lebih kering dan memiliki drainase yang kurang baik, sehingga perlu perhatian ekstra dalam penyiraman dan pengaturan kelembaban tanah.
Profil Petani
Belajar bersama dengan Mas Ikhsan, petani cabai merah keriting yang berasal dari Desa Gelang, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara. Selain sibuk bertani, beliau juga salah seorang konten creator YouTube yang banyak membahas edukasi seputar pertanian. Bagi kamu yang penasaran dengan channel YouTube beliau, bisa kunjungi disini.
Tentang Varietas
Varietas cabai merah keriting yang saat ini beliau tanam adalah varietas cabai keriting Tangguh F1 dari salah satu varietas cabai merah keriting keluar terbaru Cap Panah Merah. Keunggulan dari varietas satu ini adalah ketahanan dari serangan virus. Dengan keunggulan tersebut, memang cocok dibudidayakan di dataran rendah, dimana serangan akan virus bisa dibilang masif. Sedangkan untuk serangan layu, varietas ini masih ditahap toleran. Total populasi tanaman beliau ± 3.800 batang tanaman yang ditanam di lahan seluas 1.400 m2.
Pupuk Dasar
Lahan seluas 1.400 m2 beliau sudah menghabiskan kapur pertanian/dolomite 300 kg, NPK Phonska 100 kg, pupuk Ferthipos 100 kg. Tanpa menggunakan pupuk kandang, pertimbangan beliau karena memang mencari yang simpel dan tidak terbiasa menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk dasaran. Beliau cenderung mengganti pupuk kandang menggunakan asam humat POWERSOIL. Proses pemberian pupuk dasarnya, tahap pertama pembuatan bedengan terlebih dahulu. Setelah bedengan sudah jadi, beliau menaburkan kapur pertanian/dolomite pada area permukaan bedengan secara merata. Saat kapur pertanian sudah tertabur merata, beliau lakukan pendiaman terlebih dahulu selama 15 hari. Ketika sudah mencapai 15 hari, kemudian beliau taburkan pupuk kimia pada area garis lubang tanam. Tahap selanjutnya beliau spray menggunakan dekomposer.
Setelah memastikan kesemua bahan baku sudah diaplikasikan, berikutnya beliau tutup menggunakan plastik mulsa. Selang beberapa hari, proses terakhir sebelum penanaman beliau kocor bahan organik berupa pupuk kompos di lubang tanam. Pupuk kompos adalah pupuk organik yang dihasilkan melalui proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme. Proses ini disebut komposisi atau pengomposan, di mana bahan organik seperti sisa-sisa dapur, dedaunan, jerami, atau bahan organik lainnya diurai oleh bakteri, jamur, dan organisme lainnya menjadi suatu material yang kaya nutrisi. Sehingga pupuk kompos ini sudah tersedia dalam bentuk yang sudah siap untuk diserap tanaman.
Jarak Tanam
Menggunakan jarak tanam 50 cm x 55 cm dengan pola tanam sejajar. Jarak tanam ideal juga menentukan keberhasilan tanaman. Dimana pengaturan jarak tanam juga berperan penting dalam menjaga kelembapan, sirkulasi udara, dan intensitas cahaya matahari yang diserap tanaman.
Pengocoran Fase Vegetatif
Terdapat 3 tahap pengocoran yang beliau lakukan, pertama beliau kocor diumur sekitar 10 HST dengan NPK Phonska 200 gram dan KNO3 Merah 2 sdm untuk 20 liter air. Pengocoran kedua diumur 18 HST beliau masih menggunakan bahan yang sama dengan dosis yang berbeda dan menambahkan bahan lain yaitu asam humat POWERSOIL. Jadi kocor tahap kedua menggunakan NPK Phonska 250 gram dan KNO3 Merah 4 sdm, dan POWERSOIL 2 sdm untuk 20 liter air. Tahap kocor ketiga diumur 28 HST menggunakan NPK Phonska 300 gram dan KNO3 Merah 6 sdm, dan POWERSOIL 2 sdm untuk 20 liter air. Sehingga bahan kocor yang beliau gunakan selalu dengan bahan yang sama, tetapi untuk dosisnya dinaikkan.
Kita kembali lagi diawal, beliau sama sekali tidak menggunakan pupuk kandang. Jadi pengganti pupuk kandangnya beliau menggunakan asam humat POWERSOIL. Hal menariknya disini, banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 1 kg humic acid / asam humat memberikan efek yang setara dengan panggunaan 500 kg kompos konvensional. Manfaat yang sudah dirasakan Mas Ikhsan dengan pengaplikasian POWERSOIL adalah perakaran tanaman tumbuh dengan pesat, batang kokoh, dan daun menghijau tebal. Satu aplikasi bisa merasakan banyak manfaatnya, karena menyakini ketika budidaya tanaman hal pertama harus memperhatikan pondasi / tanahnya terlebih dahulu.
Pengocoran Fase Generatif
Masih tetap melakukan pengocoran di fase pembuahan, mulai diumur 30 HST-50 HST. Menggunakan pupuk NPK Phonska, MKP, dan IMPRESOL. Saat fase pembuahan beliau sengaja menekankan pemberian unsur hara phospat dan kalium. Dua unsur hara ini bermanfaat dalam merangsang pertumbuhan bunga, memperkokoh batang, dan menjaga bunga serta buah dari kerontokan.
Aplikasi Pestisida
Mas Ikhsan adalah salah seorang pengguna fungisida bahan aktif asam fosfit untuk daya tahan tanaman dari serangan jamur patogen. Bahan aktif ini beliau sandingkan dengan fungisida bahan aktif propineb. Diaplikasikan saat fase vegetatif atau pertumbuhan awal. Kemudian untuk fase generatif atau pembuahan beliau menggunakan bahan aktif klorotalonil, mankozeb, dan karbendazim. Sedangkan untuk aplikasi insektisida bahan aktif imidakloprid, abamektin, dan asetamiprid untuk mencegah penularan serangan virus keriting. Sedangkan untuk mencegah lalat buah, beliau menggunakan bahan aktif imidakloprid dan dimetoat.
Langkah Pemulihan
Sekilas cerita, ketika tanaman mulai berumur 40 HST mulai terkena serangan keriting yang cukup serius. Segera mengambil tindakan cepat, beliau upaya menghentikan pencegahan penularan dengan beberapa bahan insektisida yang kami sebutkan diatas tadi. Setelah hama dipastikan sudah terbasmi dengan tuntas, beliau mulai mengambil tahap pemulihan dengan VITARONSL.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.
Cari
KATEGORI : |
---|
Pengetahuan |
Kiat Pertanian |
Solusi Masalah |
Berita Inspirasi |