Artikel

Budidaya Bawang Putih : Cara Tanam Si Protagonis Agar Berbuah Manis

Budidaya Bawang Putih : Cara Tanam Si Protagonis Agar Berbuah Manis


Angga Syarief / Rabu,10 April 2024

Siapa yang tidak mengidamkan aroma harum bawang putih segar di dapur? Tanaman bawang putih bisa menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin menekuni budidaya di dataran tinggi. Namun, sebelum kamu terjun ke dalam proses budidaya, pengolahan lahan menjadi kunci pertama yang perlu diperhatikan. Pengolahan lahan di dataran tinggi membutuhkan perhatian khusus. Pastikan tanah yang akan digunakan sudah bersih dari sisa-sisa tanaman sebelumnya dan bebas dari gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman bawang putih. Drainase yang baik juga sangat penting untuk mencegah genangan air yang bisa merusak akar bawang putih. Pemberian pupuk organik sebelum penanaman akan membantu menjaga keseimbangan nutrisi tanah.

Tak ada usaha yang bebas dari tantangan, begitu pula dalam budidaya bawang putih di dataran tinggi. Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah cuaca yang tidak menentu. Suhu yang berubah-ubah dan hujan yang datang tak terduga bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Selain itu, serangan hama dan penyakit juga menjadi ancaman serius yang perlu diwaspadai. Meskipun demikian, kesabaran dan keuletan petani adalah kunci utama untuk menghadapi tantangan tersebut. Dengan melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi tanaman, pengaturan pola penyiraman yang sesuai, serta penerapan langkah-langkah preventif seperti penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati, kamu dapat mengurangi risiko kerugian akibat kendala yang muncul.

Profil Petani

Belajar langsung dengan petani bawang putih, panggil saja Mas Irfan yang beralamat tinggal di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Suasana dingin yang melekat dikulit dan udara yang sejuk memang sudah menjadi ciri khas di daerah tinggi seperti Kaliangkrik. Mas Irfan menjelaskan bahwa ketika kita memulai budidaya tanaman bawang putih, sebaiknya ditanam didataran tinggi sekitar 1.000 MDPL keatas. Menurut beliau, tanaman akan lebih optimal dan mudah beradaptasi jika ditanam didataran tinggi.

Tentang Varietas

Musim sekarang Mas Irfan mencoba dua varietas bawang putih sekaligus, yaitu varietas Lumbu Ijo dan Lumbu Kuning. Biasa panen raya di umur 105 hari dan sekarang sudah mendekati masa panen.

Pola Tanam

Menghabiskan 50 kg bibit bawang putih untuk mencukupi lahannya. Setiap lubang tanam beliau variasi, ada yang berisi 3 dan 4 bibit. Ditanam dengan pola 4 lajur atau baris dengan jarak tanam antar lubang 20 cm x 20 cm.

Pupuk Dasar

Pupuk dasar yang beliau gunakan ada beberapa yakni pupuk kandang sapi, pupuk phospat SP-26 20 kg, NPK 15-15-15 40 kg, dan asam humat POWERSOIL 4 kg. Pertimbangan pemberian pupuk dasar ini tidak hanya untuk tanaman bawang putih, beliau memperhitungkan untuk musim tanam selanjutnya. Oleh sebab itu beliau memberikan beberapa unsur hara yang terkandung dalam pupuk organik maupun kimia, serta menambahkan asam humat.

Peran asam humat sendiri yaitu sebagai pengikat unsur hara didalam tanah, penyangga pH, dan perbaikan struktrur tanah. Maka Mas Irfan menekankan asam humat dalam dosis yang cukup banyak. Tujuannya tidak lain hanya untuk menjaga kesehatan tanah, mementingkan masa depan lahan untuk mempermudah pertumbuhan tanaman dimusim tanam selanjutnya.

Pemupukan Susulan

Cukup simpel dalam budidaya tanaman bawang putih. Mas Irfan menjelaskan bahwa tidak perlu perlakuan kocor, cukup penaburan pupuk saja. Pupuk tabur yang beliau gunakan yaitu pupuk nitrogen, pupuk SP-26 dan NPK 15-15-15, dan NPK 15-15-15. Jadi proses pemupukan susulan oleh beliau dilakukan sebanyak 3 kali. Pemupukan pertama dilakukan diumur 20 HST dan pemupukan selanjutnya dilakukan interval 20 hari sekali tepatnya diumur 50 dan 70 HST. Dosis pupuk yang digunakan per lubang tanam beliau berikan ½ sdm.

Penyemprotan Tanaman

Perlakuan spray dilakukan 5 hari sekali dengan menyesuaikan fase-fase tanaman. Pada fase pertumbuhan/vegetatif beliau berikan pupuk MORDENFOL karena mampu menekan pertumbuhan akar tanaman. Dosis yang beliau gunakan 1,5 ml/liter air. Beliau merasakan aplikasi pupuk satu ini tanaman jauh lebih sehat dan pertumbuhan lebih optimal daripada tidak menggunakan pupuk mordenfol sama sekali. Penggunaan pupuk mordenfol ini beliau aplikasikan sampai tanaman berumur sekitar 50 HST atau menginjak fase generatif.

Mulai fase generatif aplikasi beda pupuk, yakni pupuk kalium cair KALINET dan diaplikasikan sampai mendekati masa panen. Dosis 4 tutup botol / 20 liter air. Dengan rutinnya aplikasi pupuk kalinet, pembentuk umbi perlahan mulai membesar. Semakin besar umbinya akan berpengaruh terhadap bobotnya. Beliau pun juga tidak ketinggalan aplikasi KOVERWP.

Belajar dari pengalaman musim sebelumnya, banyak batang dan daun beliau yang roboh. Daun-daun juga tampak mudah terserang jamur. Tapi dimusim tanam sekarang, tanaman lebih aman dari roboh dan serangan jamur. Perlindungan dengan unsur silica yang terkandung pada koverwp akan memberikan daya tahan tanaman yang lebih kuat.

Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.


Rekomendasi Produk :
KALINET
POWERSOIL
KOVER WP
MORDENFOL