Budidaya Cabai : Strategi Perlindungan Maksimal untuk Tanaman Sehat
Angga Syarief / Rabu,02 Oktober 2024

Musim hujan memang sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para petani, khususnya yang menanam cabai. Curah hujan yang tinggi tidak hanya membawa kelembapan berlebih, tetapi juga mempengaruhi kualitas tanah. Air hujan yang umumnya bersifat masam bisa mengubah pH tanah, membuatnya menjadi kurang ideal bagi pertumbuhan cabai. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat mengganggu perkembangan akar dan produktivitas tanaman. Bagaimana cara mengatasi tantangan ini dan menjaga agar tanaman cabai tetap tumbuh subur meski di tengah hujan deras? Mari kita bahas lebih dalam.
Pengertian Kelembapan
Tingkat kelembapan tanah dan udara memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman cabai, terutama selama musim hujan. Kelembapan yang tinggi di musim hujan dapat menyebabkan beberapa masalah serius bagi tanaman, termasuk peningkatan risiko serangan penyakit.
Ketika kelembapan tanah dan udara meningkat, tanah cenderung lebih jenuh air, yang dapat menyebabkan akar tanaman cabai kesulitan bernapas dan berisiko mengalami pembusukan. Di sisi lain, kelembapan yang tinggi juga menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur patogen seperti Phytophthora dan Fusarium. Penyakit ini dapat menyebabkan busuk akar, busuk batang, serta bercak daun yang mengakibatkan tanaman tidak tumbuh optimal.
Pada bagian daun, kelembapan yang tinggi menyebabkan air mudah tertahan di permukaan daun, menciptakan kondisi basah yang memicu infeksi jamur seperti antraknosa dan embun tepung. Selain itu, daun tanaman cabai juga bisa mengalami keriting atau perubahan tekstur akibat serangan hama yang lebih aktif di kondisi lembap, seperti tungau dan thrips. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan manajemen kelembapan yang baik, seperti menjaga drainase yang baik di lahan, mengatur jarak tanam, dan melakukan pengendalian penyakit secara preventif.
Dalam mengatasi permasalahan ini salah satu jawaban mengapa pentingnya menjaga daripada mengobati. Upaya mencegah penyakit yang biasa kami lakukan adalah dengan spray mineral pelindung tanaman KOVERWP dan kalsium boron CALBOVIT selang sehari sesudah turun hujan. Koverwp mengandung unsur silica dan mangan oksida, sehingga ini alasan mengapa disebut mineral pelindung tanaman. Unsur silica dan mangan akan memberikan lapisan yang dapat melindungi dari air hujan yang menempel pada tanaman khususnya didaun. Interval penyepraian yang kami lakukan 10-15 hari sekali.
Kalau daun yang terlalu basah dan tidak cepat mengering akan mudah menyebabkan pembusukan sehingga biasa yang kita kenal bercak daun. Oleh sebab itu, peran silica dan mangan ini berfungsi untuk memberikan tameng pelindung. Jamur patogen cenderung lebih menyukai tempat yang lembap, sehingga dengan koverwp mampu mengurangi kelembapan. Pada akhirnya kondisi yang tidak mendukung pertumbuhan jamur patogen akan mengurangi resiko serangan patogen. Dengan menjaga keseimbangan kelembapan, petani dapat meminimalkan dampak buruk terhadap pertumbuhan cabai dan menekan serangan penyakit di musim hujan.
Menjaga pH Tanah
pH tanah adalah ukuran tingkat keasaman atau kebasaan tanah, yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan tanah dalam menyediakan nutrisi untuk tanaman. Pada tanaman cabai, pH tanah yang ideal berada di kisaran 6 hingga 7. Saat musim hujan, air hujan yang bersifat masam dapat menurunkan pH tanah, menyebabkan kondisi tanah menjadi lebih asam. Tanah yang terlalu asam akan berdampak buruk pada penyerapan unsur hara oleh tanaman, yang dapat menghambat pertumbuhan cabai.
Selain itu, pH tanah yang rendah atau terlalu asam dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen seperti Phytophthora capsici atau Pythium. Jamur ini sangat suka kelembapan tinggi dan tanah yang asam, sehingga sering muncul pada musim hujan. Penyakit-penyakit seperti busuk pangkal batang dan busuk buah bisa menyerang tanaman cabai, terutama jika pH tanah tidak dikendalikan dengan baik. Dengan mengelola pH tanah secara tepat, petani dapat meminimalkan risiko pertumbuhan penyakit dan mendukung perkembangan tanaman cabai agar tetap sehat dan produktif meskipun di musim hujan.
Nah ketika via atas lewat spray sudah kami lakukan, langkah berikutnya adalah memastikan kelembapan bagian bawah. pH tanah bisa kita naikkan dalam kondisi optimal dengan kalsium asam humat. Untuk hal tersebut kami menggunakan kalsium CAL-HA via kocor. Pemberian kalsium via kocor kami lakukan setiap 20 hari sekali, selang sehari setelah aplikasi pupuk susulan. Pupuk kalsium kami kocorkan dilubang susulan.
Dalam budidaya tanaman cabai di musim hujan, pengelolaan tingkat kelembapan menjadi faktor kunci untuk menjaga kesehatan tanaman dan mengendalikan serangan penyakit. Kelembapan yang tinggi dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur patogen dan serangan hama yang merugikan, sehingga diperlukan upaya yang tepat untuk mengatasinya. Langkah-langkah seperti kiat dari kami terhadap kondisi tanaman sangat penting dilakukan. Dengan manajemen kelembapan yang tepat, petani dapat menjaga pertumbuhan tanaman cabai tetap optimal dan meminimalkan risiko gagal panen akibat penyakit yang sering muncul di musim hujan. Demikian artikel ini kami buat selengkapnya bisa ditonton disini.