Budidaya Cabai : Mengelola Lahan Endemik Virus untuk Budidaya Cabai yang Produktif
Angga Syarief / Rabu,17 Juli 2024
Pernahkah kamu merasa bingung memilih varietas cabai yang tepat untuk ditanam di musim kemarau yang sangat panas? Nah, dalam artikel kali ini, kita akan membahas betapa pentingnya memilih varietas cabai yang cocok untuk menghadapi tantangan musim kemarau ekstrem. Musim kemarau yang panjang dan intens bisa menjadi momok bagi para petani. Pasalnya dimusim kemarau ekstrim ini mulai marak serangan virus seperti virus kuning dan keriting daun.
Kedua virus ini memang cenderung merepotkan petani karena akan menurunkan produktivitas tanaman dan menghambat daya tumbuh tanaman. Memerlukan sebuah upaya yang bijak seperti pemilihan varietas yang tepat dan perawatan yang telaten. Mewujudkan tanaman yang sehat bukan hal yang mudah, karena sejauh ini kita hanya berpatok pada tanaman yang subur saja.
Sampai sekarang pun kita juga masih ketergantungan akan penggunaan pestisida. Dalam metode kami ini, bukan berarti tidak memakai sama sekali tetapi mengurangi penggunaan yang semestinya. Dimana kami mempunyai metode mencukupi nutrisi secara makro dan mikro untuk tanaman. Dengan begitu, ketika tanaman tercukupi nutrisinya akan dengan sendirinya membentuk ketahanan tubuh tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Mari kita kupas dibawah ini.
Tentang Varietas
Varietas yang kami tanam adalah varietas cabai rawit ABSOLUT 69 dan Angkasa 89. Varietas cabai rawit yang sama-sama memiliki keunggulan tahan terhadap virus. Memilih kedua varietas tersebut karena memang sengaja uji varietas dimedan tempur alias lahan endemik virus. Meskipun memiliki ketahanan terhadap virus, bukan berarti tidak ada sama sekali tanaman yang terserang virus kuning.
Ada beberapa tanaman kami sekitar tanaman yang terserang virus kuning. Tetapi dari jumlah tanaman yang terjangkit virus, masih diangka aman dari total seluruh populasi tanaman kami. Ini menandakan bahwa varietas unggul yang tahan virus membuktikan ketangguhannya dilahan yang endemik virus sekalipun, seperti varietas Absolut 69 dan Angkasa 89.
Pengocoran Tanaman
Pengocoran pertama kami lakukan diumur 5 HST menggunakan kalsium asam humat CAL-HA. Mengandung unsur kalsium dalam bentuk kalsium karbonat dan kombinasi dengan asam humat, sangat cocok diaplikasikan untuk menetralkan tanah masam. Unsur kalsium juga bermanfaat sebagai unsur yang memperkuat daya tahan tanaman. Disinilah mengapa alasan kami mengaplikasikan unsur kalsium diawal penanaman. Tanaman yang pasca pindah tanam dan masih berusia dini, semestinya membuktikan imunitas agar tanaman kuat dan dapat mudah beradaptasi nantinya. Penguatan daya tahan tanaman mesti kami lakukan, karena menyadari lahan budidaya kami berada dizona merah akan serangan virus. Dosis Cal-ha yang kami gunakan yaitu 2ml/liter air diaplikasikan hanya sekali tanpa ada campuran bahan lainnya.
Perawatan kocor selanjutnya kami mulai umur 10 HST dengan interval kocor yang kami lakukan setiap 5 hari sekali. Pengocoran ada beberapa tahap, yaitu :
- Tahap pertama menggunakan pupuk Premino, Mordenfol, dan POWERSOIL asam humat. Nutrisi kembali kami lakukan via kocor karena kami membantu tanaman menyerap lebih asupan makannya melalui akar. Aplikasi pupuk ini diaplikasikan sampai umur 20 HST
- Mulai umur 25 HST kami mencoba menambahkan pupuk KNO3 Merah dosis 4-6 gram/liter air dan menggunakan kembali pupuk kalsium. Pengimbangan unsur kalsium ini diaplikasikan untuk mengimbangi pemberian unsur nitrogen.
- Umur 34 HST kami kocor kembali menggunakan pupuk NPK 16-16-16 agar seimbang dan juga didampingi dengan kalsium CAL-HA.
- Disaat memasuki fase generatif kami mulai rutin kocor dengan kalsium cal-ha untuk menjaga daya tahan tanaman.
Penyemprotan Tanaman
Memasuki umur 7 HST kami mulai pertama kali masukkan nutrisi dan pestisida via spray. Interval spray 7 hari sekali, untuk penyepraian yang kami lakukan ada beberapa tahap, seperti dibawah ini:
- Nutrisi tahap pertama yang kami gunakan yaitu pupuk phospat MORDENFOL dan asam amino PREMINO, sedangkan insektisida menggunakan bahan aktif imidacloprid dan fungisida bahan aktif Karbendazim. Dosis premino 2 ml/ liter air, mordenfol 1 ml/liter air, insektisida 0,5 gram/ liter air, dan fungisida 0,5 gram/liter air. Asam amino memang sudah kita aplikasikan diawal sebelum penanaman, tetapi kali ini kami aplikasikan kembali diawal penyemprotan. Tanaman usia dini pasca pindah tanam mudah mengalami stress. Hal ini disebabkan pasca pindah dari tempat pembibitan ke lahan terbuka tentu secara suhu akan berbeda. Perubahan kondisi inilah yang membuat tanaman rawan akan stress.
Ditambah unsur phopat yang memiliki peran membantu pertumbuhan daun. Disaat daun dapat tumbuh maksimal, pastinya akan membuat proses fotosintesis menjadi lancar. Dan peran insektisida dan fungisida sebagai langkah pencegahan disaat musim ekstrim, dimana cuaca yang kurang menentu. Menjadi sebuah kombinasi yang bagus untuk pertumbuhan dan pencegah dari kendala.
- Spray kedua diumur 14 HST kami menggunakan bahan yang berbeda. Masih menggunakan mordenfol ditambah mineral pelindung tanaman KOVERWP dosis 1-2 gram/liter air, insektisida bahan aktif abamectin dosis 0,5 ml/liter air dan fungisida bahan aktif klorotalonil. Tahap spray kedua disini yang berbeda ada pada mineral pelindung tanaman. Sengaja mengaplikasikan koverwp karena unsur silica yang terkandung dalam koverwp dapat membantu melindungi tanaman dari paparan sinar UV, serangan hama serta penyakit karena kelembapan oleh air hujan.
- Tahap spray ketiga kami menggunakan unsur mikro VITARONSL, Koverwp, insektisida bahan aktif diafeunturon rolling piridaben, dan fungisida bahan aktif propineb.
- Tahap spray keempat diumur 28 HST kami menggunakan bahan sama kembali saat penyepraian pertama, yakni diumur 7 HST.
- Tahap spray kelima diumur 31 HST kami spray tunggal kalsium boron CALBOVIT dengan dosis 2 gram/liter air. Tujuan spray tunggal kalsium ini agar lebih efektif. Manfaat kalsium diumur 30 HST keatas adalah untuk mempertebal dinding sel. Sehingga sel kayu tanaman lebih tebal daripada gabusnya.
- Spray selanjutnya diumur 35 HST kami spray menggunakan vitaronsl, koverwp dan insektsida fungisida yang digunakan dispray kedua.
- Tahap spray selanjutnya diumur 41 HST menggunakan mordenfol, premino, dan KALINET. Karena fase perpindahan ini termasuk fase krusial, karena tanaman membutuhkan energi lebih untuk membentuk bunga dan bakal buah. Maka kami cukup memperhatikan kebutuhan nutrisinya.
Kami melakukan perollingan atau aplikasi berganti bahan aktif insektisidanya sebab kami menghindari tingkat resistensi oleh hama. Kalau kami memaksa aplikasi insektisida dan fungisida bahan aktif yang sama, takutnya hama dapat resisten / kebal sehingga nantinya akan terjadi serangan secara masif.
Pupuk Susulan
Pemberian pupuk susulan kami berikan via tugal/tabur. Kami aplikasikan dilubang susulan menggunakan KNO3 Putih 1 kg, NPK Grower 3 kg, dan Ferthipos 3 kg. Dosis perlubang tanam 5-7 gram. Dimulainya pemberian pupuk susulan ini kami lakukan mulai umur 45 HST.
Demikian artikel ini kami buat, selengkapnya bisa ditonton disini.