A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined variable $description

Filename: layouts/head.php

Line Number: 37

Backtrace:

File: /home/u7695421/public_html/application/views/layouts/head.php
Line: 37
Function: _error_handler

File: /home/u7695421/public_html/application/controllers/Artikel.php
Line: 121
Function: view

File: /home/u7695421/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

" />

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined variable $description

Filename: layouts/head.php

Line Number: 38

Backtrace:

File: /home/u7695421/public_html/application/views/layouts/head.php
Line: 38
Function: _error_handler

File: /home/u7695421/public_html/application/controllers/Artikel.php
Line: 121
Function: view

File: /home/u7695421/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

" />

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined variable $image

Filename: layouts/head.php

Line Number: 41

Backtrace:

File: /home/u7695421/public_html/application/views/layouts/head.php
Line: 41
Function: _error_handler

File: /home/u7695421/public_html/application/controllers/Artikel.php
Line: 121
Function: view

File: /home/u7695421/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

" />

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined variable $image

Filename: layouts/head.php

Line Number: 42

Backtrace:

File: /home/u7695421/public_html/application/views/layouts/head.php
Line: 42
Function: _error_handler

File: /home/u7695421/public_html/application/controllers/Artikel.php
Line: 121
Function: view

File: /home/u7695421/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

" /> Budidaya Cabai: Agar Tanaman Tidak Stres! Ini yang Harus Dilakukan Setelah Pindah Tanam

Budidaya Cabai: Agar Tanaman Tidak Stres! Ini yang Harus Dilakukan Setelah Pindah Tanam


Karlina Indah / Sabtu,29 Maret 2025

Pindah tanam adalah proses memindahkan tanaman dari satu tempat ke tempat lain, biasanya dari persemaian ke lahan tanam permanen, dengan tujuan memberikan ruang tumbuh yang lebih luas serta kondisi yang lebih sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pindah tanam cabai adalah salah satu tahap penting dalam budidaya cabai agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan buah yang berkualitas. Jika dilakukan dengan benar, tanaman cabai akan tumbuh lebih kuat dan produktif. Setelah proses ini dilakukan, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebelum masuk ke tahap perawatan agar tanaman dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan barunya dan tumbuh optimal. Setelah pindah tanampun tidak boleh langsung di tinggal tanpa dilakukan pengecekan rutin, rawatlah bibit tanaman cabai tersebut dengan baik dan ingat perlakukan seperti bayi supaya kuat menghadapi kerasnya alam yang tidak terprediksi. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan setelah pindah tanam:

1. Pastikan semua bibit cabai sudah tertanam. Kegiatan ini memang sepele tapi sering kali di lewatkan oleh petani. Padahal namanya manusia tidak terlepas dari adanya salah dan lupa, biasanya bibit sudah di masukan ke lubang tanam namun belum di tutup dengan tanah, yang apabila terkena panas ataupun hujan bisa dipastikan bibit akan mati. Rugi sekali bukan Sobat Mitra Bertani apabila hal sepele ini terlupakan, selain rugi dari segi biaya untuk pembelian bibit selanjutnya juga rugi waktu dan tenaga. Mulai sekarang, jangan lupa cek kembali dan pastikan semua bibit sudah tertanam.

2. Pastikan penanaman dilakukan dengan benar dan tidak ada bibit yang patah. Penanaman yang asal – asalan dan tidak hati – hati beresiko mematahkan bibit, yang apabila sudah patah bisa di pastikan mau tumbuh namun waktu adaptasinya lama karena bibit harus memulihkan luka terlebih dahulu baru menghasilkan tunas baru. Apabila terdapat bibit yang patah bisa di tanam lagi bibit di sebelahnya, jadi apabila sebelumnya satu lubang tanam berisi satu tanaman karena bibitnya patah satu lubang tanam berisi dua tanaman sebagai cadangan.

3. Pastikan bibit yang di tanam posisinya sudah tepat di tengah lubang tanam. Menanam tanaman bukan sekadar memasukkan bibit ke dalam tanah, tetapi juga memerlukan teknik yang benar agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Salah satu aspek penting dalam menanam adalah memastikan bibit berada tepat di tengah lubang tanam. Kenapa bibit harus di tanam di Tengah lubang tanam? alasanya yaitu untuk mencegah tanaman tumbuh miring. Bibit yang ditanam tidak di tengah cenderung mudah roboh saat terkena angin kencang atau hujan deras. Selain itu apabila bibit tidak di tanam di tengah akan mengurangi efektivitas penggunaan mulsa. Salah satu manfaat penggunaan mulsa yaitu menjaga suhu tanah, yang mana dalam penggunaanya mulsa yang warna perak berada di atas. Warna perak ini akan memantulkan panas, apabila bibit tidak di tengah kemungkinan besar akan nempel mulsa,dan bibit atau bagian bibit seperti daun serta batang akan kering kemudian mati.

4. Pastikan tanah dalam kondisi lembab.  Terdapat beberapa alasan kenapa tanah harus dalam kondisi lembab. Pertama untuk mengurangi stress pada bibit tanaman. Saat tanaman dipindahkan, akar mengalami gangguan yang bisa menyebabkan stres. Tanah yang lembab membantu akar tetap mendapatkan kelembaban yang cukup, sehingga tanaman dapat lebih cepat beradaptasi di lingkungan baru. Kedua untuk mempermudah akar menembus tanah. Jika tanah terlalu kering, akar akan kesulitan menembus lapisan tanah yang keras. Sebaliknya, tanah yang lembab memudahkan akar untuk berkembang, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik. Ketiga untuk meningkatkan serapan nutrisi. Kelembaban yang cukup dalam tanah membantu pelarutan nutrisi sehingga dapat lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Apabila di rasa tanah terlalu kering, Sobat mitra betani bisa melakukan pengocoran air saja secara rutin di pagi sore. Pengocoran ini harus dilakukan secukupnya, karena apabila tanah terlalu becek dapat menyebabkan akar tanaman sulit bernapas dan berisiko membusuk. Berikut contoh media tanam cabai dalam kondisi lembab:

5. Pastikan lahan steril dari hama baik jangkrik, belalang, ataupun moluska. Beberapa hama seperti jangkrik, belalang, respo ataupun bekicot menjadi hama utama tanaman cabai pasca pindah tanam. Karena memang bibit cabai ini kondisi batangnya masih lunak sehingga menjadi sasaran utama bagi hama tersebut. Apabila hama yang terlihat yaitu moluska seperti respo dan bekicot, Sobat Mitra Bertani bisa menaburkan moluskisida di lubang tanam yang diberikan setelah bibit tertanam, untuk merk dagang yang bisa digunakan seperti Ziput, Toxiput, Kresnacid dll. Namun apabila yang terlihat hama jangkrik ataupun belalang, Sobat Mitra Bertani bisa menggunakan bambu atau sedotan untuk melindungi batang bibit. Pemasangan dilakukan sampai batang bibit mulai keras. Berikut contoh cara pemasangan sedotan:

Sebagai langkah akhir sebelum memulai perawatan tanaman setelah pindah tanam, penting untuk memastikan bahwa tanaman telah beradaptasi dengan baik di lingkungan barunya. Perhatikan semua bibit sudah tertanam dan tanah selalu dalam kondisi lembab agar tanaman tidak mengalami stres. Selain itu, pemantauan secara rutin terhadap kemungkinan hama dan penyakit juga diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Dengan memberikan perhatian yang tepat pada tahap awal ini, tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan lebih siap menerima perawatan lanjutan. Demikian artikel ini dibuat, selamat dan semangat mencoba. Semoga berhasil Sobat Mitra Bertani semua!! Penjalasan lengkap bisa di lihat di video ini.